SuaraJawaTengah.id - Puluhan ikan Hiu yang berada dalam penangkaran 'Hiu Kencana' Pulau Menjangan Besar dalam zona budidaya bahari Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKj), Jawa Tengah, dikabarkan mati mendadak.
Kepala BTNKj Agus Prabowo mengatakan laporan tersebut diterimanya pada Selasa (12/3/2019).
"Pihak BTNKj saat itu tidak menemukan keberadaan hiu mati, namun terdapat sepuluh ekor Hiu hidup yang ada di dua keramba/kolam yang dibatasi jaring," kata Agus, Selasa (19/3/2019).
Namun, kata Agus, berdasarkan penuturan penjaga kolam keramba Menjangan Besar Agus Hermawan, kematian Hiu tersebut terjadi pada Kamis (7/3/2019), sekitar pukul 05.30 WIB.
"Saat itu Hiu yang dijumpai mati sekitar 40 hingga 45 ekor dan dua ekor masih bisa diselamatkan dengan memindahkan ke keramba lainnya," ucapnya.
Selain itu, Agus menjelaskan, ikan yang mati di dalam satu kolam tersebut, tidak hanya hiu saja. Tetapi juga beberapa jenis ikan lainnya, seperti Badong, Kerapu dan jenis lainnya.
"Penjaga keramba lalu melaporkan kepada pemiliknya, Pak Minarno atau Pak Cun Ming, pemilik lalu melaporkan pada Polsek Karimunjawa keesokan harinya," lanjutnya.
Dari hasil pengamatannya di dua keramba Hiu, pihaknya mendapat laporan penjaga keramba jika ditemukan air keramba berwarna kekuningan.
Agus menyebut, sebelum dipakai untuk penangkaran, kolam tersebut merupakan keramba budidaya ikan seperti jenis Kerapu, Badong dan lainnya.
Baca Juga: Sudah Sesuaikah Jenis Bantal dengan Posisi Tidur Anda?
Pemilik juga memelihara beberapa ekor hiu, terdapat dua jenis hiu yang dipelihara yakni Hiu Karang Hitam (Carcharinus melanopterus) dan Hiu Karang Putih (Triaenodon obesus).
"Kedua jenis Hiu tersebut tidak termasuk jenis ikan yang dilindungi," ucapnya.
Keberadaan 'Hiu Kencana' merupakan salah satu primadona destinasi wisata di Pulau Menjangan Besar Karimunjawa. Atraksi yang ditawarkan yakni berenang dengan hiu jinak tersebut.
Namun sejak 8 Juni 2018, melalui surat Kepala Balai Nomor S.182/T.34/TU/GKM/6/2018, memerintahkan kepada pemilik untuk menghentikan kegiatan wisata alam di lokasi tersebut.
"Sekarang ditutup, atraksi ini pernah menyebabkan korban yakni pada 13 Maret 2016, seorang pengunjung bernama Nur Madina asal Jogjakarta mengalami gigitan pada saat berenang," tuturnya.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara
-
Jawa Tengah Borong Penghargaan Teknologi Pendidikan 2025: Rahasia Sukses PPDB Bebas Komplain
-
Rekomendasi Tempat Wisata Thailand untuk Wisatawan Pemula