
SuaraJawaTengah.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak membantah disebut lembaga survei politik Centre For Strategic and Internasional Studies (CSIS) sebagai partai pendatang baru dengan elektabiltas nol koma pada ambang batas parlemen.
Juru bicara DPP PSI Andy Budiman mengaku tidak mempermasalahkan atas hasil survei tersebut. Hasil tersebut baginya sebagai bahan masukan untuk bekerja lebih keras lagi disisa pengunjung mendekati Pemilu 2019.
"Kami tidak akan bantah itu, kita juga tahu ada sejumlah lembaga survei yang angkanya berbeda-beda kisarannya, ada yang bilang kami 1,4 persen,1,5; 3,7; 4,3 dan sebagainya," kata Andy Budiman usai pembekalan kader PSI Jateng di Semarang, Minggu (31/3/2019).
Namun demikian, pihaknya menggarisbawahi, jika dalam survei ada ketentuan margin of error, yang bisa jadi menyebabkan elektabilitas bisa naik atau turun sesuai persentasenya.
Baca Juga: Reino Barack Direkam saat Jadi Imam Salat, Aisyahrani Bilang Begini
"Margin of error rata-rata kisaran 2 - 4 persen, bisa jadi akan naik 4 persen dari yang sudah ada sekarang, kita enggak tahu, bagi kami survei itu untuk memicu kerja keras dan tidak menyurutkan kami," tuturnya.
Andy juga meyakini, jika PSI masih lebih baik elektabiltasnya dibanding tiga partai pendatang baru lainnya seperti Perindo, Berkarya dan Garuda.
"Saya cukup yakin kita akan leading di antara partai baru lainnya. Kalau kita lihat PSI adalah partai yang paling jelas warnanya, visinya, cita-cita. Sementara, dengan segala hormat, dari tiga teman partai baru, sejauh ini saya belum melihat visi yang jelas, sifatnya hanya normatif," jelasnya.
Karenanya, Andy mengklaim kehadiran PSI masih lebih mudah diterima oleh publik sebagai partai pendatang baru.
"Apalagi para caleg PSI, yang daftar berkualitas, bermacam-macam ada Dini Purwono dari Jateng, Surya Chandra di Jatim, dia mendapat sebagai lima caleg rekomendasi Tempo, saya juga dari jurnalis," katanya.
Baca Juga: PSI Sesalkan Gesekan Antarpendukung Capres di Solo
Sebelumnya, CSIS merilis hasil survei elektabilitas partai politik pada Kamis (28/3/2019) lalu. Hasilnya, sebanyak sembilan partai memiliki elektabilitas di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Buntut Isu Matahari Kembar Usai Menteri Temui Jokowi: PSI: Silaturahmi Perintah Agama, Kok Dicurigai
-
Konsep 'Perorangan' Bikin PSI dan Jokowi Untung
-
Kritik Legislator PKS soal Banyak Kader PSI di FOLU Net Sink: Penunjukan Pengurus Bukan untuk Bagi-bagi Kekuasaan!
-
Jokowi Disebut Kritik PSI Lewat 'Partai Super Tbk', PSI Beri Balasan Menohok ke Guntur Romli
-
Gelar Kongres Mei 2025, PSI Bakal Ubah Cara Pilih Ketum
Terpopuler
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
- 3 Klub Diprediksi Jadi Labuhan Baru Stefano Cugurra di BRI Liga 1 Musim Depan
- HP Murah Itel A90 Lolos Sertifikasi di Indonesia: Usung RAM 12 GB, Desain Mirip iPhone
- Paula Verhoeven Positif HIV sebelum Menikah dengan Baim Wong?
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
Pilihan
-
Rafael Struick Ditendang vs Adelaide United, Brisbane Roar Kini Diamuk Netizen Indonesia
-
Tak Hanya Barang Bajakan dan QRIS, AS Juga Protes Soal UU Produk Halal RI
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Lancar Main FF, Terbaik April 2025
-
Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Peredaran Narkoba, Dua Residivis Kembali Diamankan
-
Ambisi RI Jadi Raja Baterai EV Global Terancam: Mundurnya Raksasa LG Jadi Pukulan Telak Buat Prabowo
Terkini
-
Belanja Untung! Promo Indomaret, Tawarkan Diskon Spesial Rp7.500 untuk Produk Kebutuhan Rumah Tangga
-
Potret Kartini Modern, Perjuangan Mantri BRI dalam Mendampingi Pengusaha Mikro
-
Ciptakan Kesetaraan Gender, Holding Ultra Mikro BRI Berdayakan 14,4 Juta Pengusaha Wanita
-
Nongkrong Makin Asyik! Klaim Link DANA Kaget Hari Ini, Bisa Buat Ngopi di Kafe Favoritmu
-
Kisah Habib al-Najjar di Surat Yasin Ayat 20: Pria Pemberani yang Suarakan Kebenaran