SuaraJawaTengah.id - Peringatan May Day semestinya menjadi hari berbahagia semua buruh di dunia, namun tidak bagi Abdul Munif, seorang pekerja media di sebuah media legendaris Jawa Tengah, Koran Suara Merdeka.
Malam menjelang peringatan May Day, dia justru mendapat sepucuk surat pemutusan hubungan kerja (PHK), secara sepihak dari manajemen tempat dia bekerja.
Munif adalah pekerja media sebagai tenaga lay-out koran, dia diberhentikan sepihak tanpa pemenuhan hak-hak normatif sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan.
Dukungan solidaritas pun mengalir dari para jurnalis berbagai media. Bersama Serikat Pekerja Lintas Media (SPLM) Jawa Tengah, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang, dan Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Kota Semarang, menggelar aksi solidaritas turun ke jalan, Rabu (1/5/2019).
Puluhan pekerja media itu melakukan long march dari Tugu Muda Semarang menuju Gedung Menara Suara Merdeka di Jalan Pandanaran Nomor 30 Semarang. Mereka membentangkan spanduk MMT bertulis 'Darurat Pekerja Media' dan mengkampanyekan tolak PHK sepihak.
"Keputusan PHK sepihak kepada saudara Munif merupakan bentuk arogansi pengelola media. Ini pelanggaran karena tanpa melewati mekanisme Undang-Undang Ketenagakerjaan. Kesalahan Munif apa? Tidak jelas. Termasuk tidak pernah mendapat peringatan sebelumnya," kata Ketua Serikat Pekerja Lintas Media (SPLM) Jawa Tengah Abdul Mughis.
Pihaknya pun mendesak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Dinas Ketenagakerjaan menindak tegas perusahaan media yang melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan.
"Sejauh ini, peran pemerintah mandul dalam hal menangani kasus ketenagakerjaan," katanya.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang Edi Faisol mendesak pemerintah provinsi maupun pemerintah Kabupaten Kota di Jawa Tengah peduli terhadap nasib pekerja media.
Baca Juga: Buruh Aksi May Day di Senayan, Prabowo Sindir Pengelola Gelora Bung Karno
"Selama ini banyak kasus pelanggaran, tapi kami melihat pemerintah daerah abai," katanya saat aksi long march.
Edi menyebutkan saat ini banyak pekerja media di Jawa Tengah tak mendapat upah sesuai nilai minimum kabupaten kota. Bahkan di Kota Semarang, Edi menyebutkan terdapat dua media besar yang jelas melanggar norma perburuhan yang merugikan para pekerjanya.
"Kedua perusahaan media cetak itu salah satunya Harian Wawasan yang sudah tak terbit sekitar tiga pekan, perusahaan tersebut tak membayar upah, apa lagi pesangon ke pekerjanya," katanya.
Sebenarnya kasus yang menimpa para pekerja Suara Medeka dan Wawasan itu sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Kondisi itu menjadikan AJI Semarang menetapkan Jateng sebagai daerah darurat bagi pekerja media.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
Rizal Ramli Sebut Rakyat Butuh Presiden Baru, Bukan Ibu Kota Baru
-
Kapolrestabes Bandung Didesak Pecat Polisi yang Memiting Leher Jurnalis
-
Prabowo ke Buruh: Kalian Mau Diperlakukan Seperti Kambing?
-
Usai Keliling Naik Vespa, Dua Jurnalis Ini Lakban Mulut saat May Day
-
May Day di Surabaya, Pihak Keamanan Bubarkan Massa Berbendera Merah-Hitam
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara