SuaraJawaTengah.id - Dapat mewujudkan cita-cita diterima di tempat kuliah yang diinginkan menjadi motivasi kuat bagi pelajar peraih nilai UN sempurna, Ananda Hafidh Rifai untuk terus giat belajar menghadapi Ujian Nasional (UN).
Terlahir dari keluarga sederhana, Hafidh menunjukan kegigihannya meriah mimpi. Sejak ayahnya meninggal beberapa waktu lalu, sang ibu, Supatmi harus menggantikan peran ayahnya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Supatmi berjualan mainan.
Namun kondisi tersebut tak membuat Hafidh berpangku tangan. Setidaknya, hal tersebut ditunjukannya dengan menuai hasil yang membuat kagum, lantaran meraih nilai total 400 untuk empat mata pelajaran yang diujikan dalam UN, meliputi Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Peminatan Jurusan.
Pun capaian tersebut terasa istimewa, lantaran tahun ini UN menggunakan soal-soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang terkenal sulit dan menjadi momok buat sebagian besar siswa dan berbuah manis dengan diterima di jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca Juga: Tanpa Bimbel, Anak Penjual Mainan di Solo Raih Nilai UNBK Rata-rata 100
"Kaget sebenarnya. Apalagi ketika tahu empat mapel mendapatkan nilai 100. Saya sebelumnya tidak memasang target. Cuma kalau bisa saya harus dapat nilai bagus. Alhamdulilah-nya saya lolos SNMPTN [Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri] di Universitas Gadjah Mada [UGM]," kata Hafidh kepada Solopos.com - jaringan Suara.com di sela-sela aktivitasnya, Senin (13/5/2019).
Hafidh, yang mengidolakan sosok BJ Habibie ini, mengaku berkeinginan melanjutkan studi di jurusan teknik. Pun tanpa disangka diterima di jurusan Teknik Elektro UGM.
Kecerdasan Hafidh sebenarnya sudah terlihat sejak lama. Salah satunya, saat dia berhasil meraih medali perak dalam ajang Olimpiade Astronomi tingkat nasional yang diselenggarakan di Riau pada 2017 lalu.
Untuk mengasah kemampuannya, Hafidh terus belajar dari buku-buku yang dimilikinya. Beberapa latihan terus dilakukan agar bisa menyelesaikan persoalan saat ujian.
"Tidak ikut bimbel, hanya latihan rutin di rumah. Menggunakan buku-buku pelajaran yang ada. Kalau ikut bimbel takut ngrepotin ibu," katanya.
Baca Juga: Legislator Minta Pemerintah Evaluasi UNBK 2019
Lebih lanjut, usai menjalani UN, Hafidh dan teman-teman membahas soal yang baru saja dikerjakan. Dari hasil pembahasan tersebut, Hafidh menemukan beberapa jawaban yang berbeda dari jawaban teman-temannya. Bahkan, ia juga sempat berdebat dengan teman-temannya terkait jawaban mereka.
"Soal-soalnya memang susah banget. Karena beda jauh sama soal yang keluar tahun-tahun lalu. Tidak ada bayangan model soal seperti itu bakal keluar di ujian. Kalau kebetulan tidak pernah latihan model soal kayak begitu tidak akan bisa ngerjain. Tidak paham caranya," ungkap Hafidh.
Untuk mata pelajaran Peminatan, Hafidh mengaku lebih optimistis. Namun, ia hanya memperkirakan bisa meraih nilai 95 untuk mapel tersebut.
"Karena ada beberapa soal yang saya ragukan jawabannya benar atau tidak. Kalau mapel Peminatan biasanya saya cuma belajar materi yang belum dikuasai. Awalnya saya kurang menguasai Matematika sehingga jadi sering belajar Matematika daripada mapel lainnya," jelasnya.
Meski begitu, Hafidh mengaku tidak menggunakan metode belajar khusus. Ia hanya belajar seperti saat menghadapi ujian biasanya.
"Alhamdulillah dapat faktor beruntungnya datang saat UNBK," tandasnya.
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan