SuaraJawaTengah.id - Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengklaim akan menutup seluruh warung sate jamu guguk atau warung kuliner berbahan daging anjing di wilayah Karanganyar. Tindakan ini dilakukan semata-mata untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit yang ditularkan dari daging anjing.
Juliyatmono menuturkan, bahwa pekerjaan berjualan daging anjing tidaklah lazim. Sehingga, dirinya pun menginginkan agar warung kuliner berbahan daging anjing tidak lagi dijual di Karanganyar.
“Selama ini jualan daging anjing itu tidak lazim dan tidak berizin. Warung itu banyak yang tersembunyi,” terang Juliyatmono, Kamis (20/6/2019).
Juliyatmono berharap para pedagang bisa berganti profesi dengan yang lebih lazim. Misalkan jualan rica menthok, sate ayam, sate kambing, dan juga profesi yang lainnya.
Baca Juga: Hewan Misterius Kembali Teror Warga Karanganyar, Korban Bertambah
“Saya bukan bermaksud untuk menggusur pedagang kuliner berbahan daging anjing. Tetapi, saya ingin memberikan yang terbaik kepada para pedagang,” imbuhnya.
Juliyatmono juga bersedia untuk memfasilitasi pedagang yang ingin berganti profesi. Seperti gerobak, kebutuhan makanan dan juga memberikan modal kepada para pedagang.
“Kalau membutuhkan gerobak hik nanti saya siapkan. Butuh tenda saya berikan gratis, nanti kalau butuh beras saya berikan. Dan nanti akan saya berikan modal, saya akan mendampingi dan terus melakukan pembinaan,” pungkasnya.
Sebagai ganti penutupan warung sate anjing, bupati menyiapkan bantuan modal kepada seluruh pedagang sebesar Rp 5 juta. Modal tersebut diharapkan dapat digunakan untuk mendirikan warung makan baru atau jenis usaha baru. Sebelum melakukan penutupan, Bupati mengundang seluruh pedagang sate jamu guguk ke rumah dinas bupati.
“Ada 37 pedagang yang kami undang, kami menawarkan bantuan modal kepada pedagang. Kisaran bantuan modal sebesar Rp 5 juta untuk setiap pedagang,” terang Juliyatmono.
Baca Juga: Teror Macan Gunung Lawu Gegerkan Warga Karanganyar
Selain memberikan bantuan modal, Juliyatmono juga berjanji akan memberikan bantuan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari selama proses peralihan profesi. Tetapi, untuk besaran bantuan rutin yang rencananya akan diberikan setiap bulan ini besarannya berbeda-beda.
Berita Terkait
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
Peletakan Batu Pertama Rumah Pensiun Jokowi Digelar Tertutup, Luasnya Bertambah?
-
Jokowi Pilih Sendiri, Intip Lokasi Pembangunan Rumah Selepas Pensiun dari Presiden
-
Kini Punya 3 Hunian, Ganjar Pranowo Dulu Hidup Susah sampai Pernah Diusir dari Rumah Sendiri
-
Brigade Umar Bin Khattab Ungkap Kronologi Penembakan Di Karanganyar, Ternyata Korban Ada Dua
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar
-
Kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Analisis Faktor Dominan dan Dinamika Politik ke Depan
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?