Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Kamis, 18 Juli 2019 | 23:55 WIB
Pantai Selatan Cilacap. [Suara.com/Teguh Lumbiria]

SuaraJawaTengah.id - Berkembangnya kabar burung terkait prediksi adanya gempa dan tsunami yang mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa mengundang perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Heru Kurniawan mengimbau kepada masyarakat supaya tetap tenang.

“Mencermati berita yang berkembang (mengenai prediksi potensi gempa dan tsunami di selatan Jawa), kami mengimbau kepada warga masyarakat supaya tetap tenang, namun tetap menjaga kewaspadaan,” katanya, dikonfirmasi Suara.com, Kamis malam (18/7/2019).

Heru Kurniawan mengakui, memang di selatan pulau Jawa itu ada dua lempeng, yakni lempeng Indoaustralia dan lempeng Eurasia.

Baca Juga: Ada Prediksi Gempa dan Tsunami, Begini Tanggapan Warga Cilacap

“Dan setiap saat memang ada pergerakan, pergeseran yang bisa mengakibatkan timbulnya benturan yang nantinya bisa mengakibatkan gempa tektonik,” kata dia.

Namun demikian, lanjut dia kapan gempa itu terjadi belum bisa diprediksi. Karena sampai sekarang, belum ada alatnya yang bisa memprediksi kapan gempa terjadi.

“Itu makanya, sekali lagi, kita mengimbau kepada warga masyarakat supaya tetap tenang, namun tetap menjaga kewaspadaan," ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk bisa menyikapi setiap informasi dengan lebih bijak.

Sebelumnya, Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko menyatakan selatan pesisir Pulau Jawa berpotensi diguncang gempa bumi 8,8 skala richter. Gempa itu bisa menimbulkan tsunami dahsyat.

Baca Juga: Ancaman Gempa 8,8 SR, Lurah Parangtritis Tak Percaya Akan Terjadi Tsunami

Tsunami itu bisa sampai setinggi 20 meter. Sebab ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa.

Kontributor : Teguh Lumbiria

Load More