Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 28 Desember 2019 | 09:50 WIB
Farida Dian Arafah, bocah berambut gimbal atau rambut gembel, bersama ibunya Marfuah di kediaman mereka di Kelurahan Mudal, Wonosobo, Jawa Tengah. [Suara.com/Khoirul]

Ini juga sesuai keinginan Farida yang meminta dicukur di alun-alun Wonosobo.

Farida tidak hanya ingin dicukur Jokowi. Ia juga meminta uang sejumlah Rp 1 juta. Namun ia tidak meminta uang itu ke Presiden Jokowi, melainkan kepada seorang yang disebutnya sebagai Mbah Abu.

"Minta uang sejuta sama mbah Abu," ungkap Marfuah.

Fenomena anak berambut gimbal di dataran tinggi Dieng hingga saat ini masih menyisakan misteri. Belum ada penjelasan medis mengenai tumbuhnya rambut gimbal pada anak-anak di wilayah dataran tinggi Dieng.

Baca Juga: Pebalap yang Tewas Sepanjang 2019, Salah Satunya dari Indonesia

Biasanya, tumbuhnya rambut gimbal pada anak ditandai dengan gejala demam tinggi. Rambut gimbal bisa tumbuh memenuhi kepala, sebagiannya, atau beberapa helai saja.

Sebagian masyarakat setempat mempercayai anak berambut gembel adalah titisan Kiai Kolodete, leluhur masyarakat Dieng.

Pencukuran rambut gembel pun tak dilakukan sembarangan. Orang tua biasa menggelar prosesi adat atau selamatan dengan mengundang tetangga sekitar.

Orang tua juga harus menyediakan barang sesuai permintaan atau sesuatu yang diinginkan anaknya sebelum dicukur.

Jika keinginan itu tidak dipenuhi, rambut gembel tersebut dipercaya akan tumbuh lagi.

Baca Juga: Dibully Warganet Ucapkan Selamat Natal, Petinju Muslim Inggris Syok

Kontributor : Khoirul

Load More