SuaraJawaTengah.id - Hujan ekstrem di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah memicu pergerakan tanah di Desa Slatri Kecamatan Karangkobar. Tebing setinggi sekira 15 meter runtuh hingga menimbun seluruh badan jalan provinsi.
Jalan itu menghubungkan Kabupaten Banjarnegara menuju kecamatan-kecamatan di wilayah atas. Jalur itu sekaligus akses menuju kawasan wisata Dieng via Banjarnegara.
Sekretaris Desa Slatri Galuh Ayu mengatakan, longsor terjadi, Kamis (9/1/2020) sekitar pukul 07.00 Wib. Saat itu, lalu lintas di jalan provinsi cukup padat oleh aktivitas warga maupun siswa ke sekolah. Sebuah mobil yang melintas di jalur itu bahkan nyaris tertimpa longsor jika lajunya terlambat sekian detik.
Pengendara itu selamat. Namun Galuh tak mengetahui apakah di belakang kendaraan itu ada pengendara yang melintas.
"Itu karena kemarin hujan dari siang pukul 12.00 WIB sampai malam," katanya saat dihubungi.
Akibar longsor itu, lalu lintas di jalur provinsi seketika lumpuh. Jalan tak bisa dilalui kendaraan karena tertutup longsor. Padahal jalan provinsi itu merupakan akses utama warga lintas kecamatan. Jalan itu biasa dimanfaatkan warga di sejumlah kecamatan, antara lain Kecamatan Karangkobar, Wanayasa, Pejawaran, dan Batur atau Dieng untuk mengakses kota Banjarnegara.
Jalan itu sekaligus jalur ekonomi untuk mengangkut hasil pertanian warga seperti salak, sayur, hingga kayu-kayuan. Aktivitas pendidikan pun terganggu karena banyak anak-anak memanfaatkan jalur itu untuk menjangkau sekolah, baik di kecamatan atau kota.
"Itu kan jalur provinsi, jadi ramai,"katanya
Galuh mengatakan, pengendara sepeda motor masih bisa menggunakan jalur alternatif, namun dengan memutar melalui Desa Paweden-Sampang Karangkobar dengan jarak tempuh cukup jauh. Sayangnya jalan itu kurang layak dilalui mobil atau kendaraan besar karena cukup sempit dengan tanjakan ekstrem.
Baca Juga: Akan Melahirkan, Warga Korban Longsor Sukajaya Dievakuasi Helikopter TNI AU
Kendaraan besar akhirnya memilih mengantre menunggu pembersihan material longsor selesai. Menurut Galuh, pembersihan harus menggunakan alat berat karena besarnya volume material longsor yang sulit diatasi dengan cara manual.
Longsor juga terjadi di titik lain di jalur provinsi itu akibat hujan ekstrem kemarin. Di atas Kecamatan Karangkobar, Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa, tepat di tanjakan Sikelir, tebing sisi jalan juga runtuh hingga menutup badan jalan. Jalur provinsi yang menghubungkan Kabupaten Pekalongan menuju kawasan wisata Dieng ini juga langganan longsor yang terjadi hampir tiap tahun.
Kontributor : Khoirul
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara
-
Jawa Tengah Borong Penghargaan Teknologi Pendidikan 2025: Rahasia Sukses PPDB Bebas Komplain
-
Rekomendasi Tempat Wisata Thailand untuk Wisatawan Pemula