SuaraJawaTengah.id - Satu dari dua dari WNA China yang menderita sakit batuk, pilek dan lemas di Rumah Sakit (RS) Margono Soekarjo Purwokerto masih dirawat di ruang isolasi.
Wakil Direktur Pelayanan dan Kerjasama RS Margono Soekarjo Purwokerto Targib Alatas mengemukakan, WNA tersebut hingga saat ini masih diawasi ketat oleh petugas RS.
"Pasien yang pertama sudah dipastikan negatif. Lalu pasien kedua yang baru masuk kemarin hampir bisa dikatakan 90 persen negatif. Tapi kita masih tetap memperlakukan dia dalam pengawasan yang ketat karena masih menunjukkan tanda-tanda infeksi virus," kata dr Targib saat konferensi pers di RS setempat pada Selasa (28/1/2020).
Ia mengatakan, satu pasien pertama yang dirujuk dari Puskesmas Purwokerto Selatan dengan diagnosa diduga terinfeksi Virus Corona tidak terbukti secara klinis usai menjalani perawatan seduai prosedur. Namun, Targib tidak mau menjelaskan kepada media diagnosa yang diderita pasien dengan alasan kode etik.
Baca Juga: Warga China Terduga Corona di RS Hasan Sadikin Bandung Membaik
"Gejala yang ditimbulkan sama, panas tapi tidak ada batuk, dan sesak juga. Jadi pasien yang satu ini sudah dipindahkan ke ruang biasa karena sudah membaik," jelasnya.
Sedangkan untuk pasien kedua yang dirujuk dari Dinkes dan KKP kelas 2 Kabupaten Cilacap, Targib menjelaskan hingga kini masih berada di ruang isolasi.
"Kita sudah mengirimkan sampel darah untuk pasien kedua ini ke Kemenkes. Karena kita kan belum tahu pasti virusnya ini apa, masih meragukan. Kita tunggu sampai terbukti dia tidak terkontaminasi Virus Corona baru bisa kita pindahkan dari ruang isolasi," jelasnya.
Lebih lanjut, Targib mengatakan dengan beredarnya isu liar di media sosial terkait Virus Corona, dokter yang menangani pasien tersebut sampai stres dan tidak bisa tidur.
"Kita menyiagakan tiga sampai lima orang setiap harinya dari dokter paru, dokter anestesi dan dokter dengan penyakit terkait untuk standby," lanjutnya.
Baca Juga: Wabah Virus Corona, Ibu Hamil 9 Bulan Minta Dievakuasi dari China
Sedangkan untuk ruang isolasi yang ada di RS Margono Soekarjo, ada empat ruangan untuk yang terjangkit infeksi khusus.
"Dengan adanya isu tersebut, kenapa kita lebih waspada, karena keduanya adalah WNA. Yang satu malah belum sampai dua minggu lalu dia ke Shanghai," ujarnya.
Dia memastikan berita yang akhir-akhir ini beredar di media sosial sebagai informasi hoaks dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Mendobrak Stereotip! Suci Muliani Buktikan Kehebatan Pembalap Wanita di HDC 2024
-
Dari Pemula Hingga Expert: 9 Kelas Perebutkan Gelar Juara HDC 2024 Purwokerto
-
Weekend Seru! Honda Dream Cup 2024 Siap Suguhkan Aksi Pembalap Spektakuler di Purwokerto
-
Mau Nostalgia Masa Kecil, Jeremy Teti Berencana Jual Rumahnya yang Mewah
-
Pose di Samping Mobil Lawas nan Langka Bersama Istri, Bahlil Disebut Romeo dan Juliet
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang