Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 15 Februari 2020 | 04:35 WIB
Mbah Karni Martiwijoyo (tengah) bersama anaknya yang nomor tiga Sumini, 67, (kiri) dan menantunya Wagimin, 72, (kanan) duduk lesehan di teras depan rumahnya, Dukuh Pandak RT 004/RW 001, Desa Krikilan, Masaran, Sragen, Jumat (14/2/2020). [Solopos]

Namun Karni sudah lupa tahun kelahirannya. Anak sulung Karni yang tinggal di Sragen, Suminah, diperkirakan berumur 80 tahun atau lahir pada 1940. Kemungkinan umur Karni sekarang memang sudah 100-an tahun.

Semasa masih muda, Karni sudah berpengalaman menjadi pedagang. Mulai dari pedagang beras, daun, sampai jualan garam. Bahkan ketika beras mahal, Karni pernah makan nasi gogik dengan sayur krokot.

“Dulu semua mahal. Sekarang saja sudah enak. Saya ini sudah tua. Jalan dari belakang rumah ke depan rumah saja sudah berat. Bisanya yang duduk-duduk begini,” katanya.

Juru kunci makam Pandak, Gimo, 75, membenarkan bila Mbah Karni orang tertua di Desa Krikilan. Kalau di Kecamatan Masaran, Gimo tidak mengetahui.

Baca Juga: Kiyoko Ozeki, Orang Tertua di Jepang yang Raih Gelar Doktor

Load More