SuaraJawaTengah.id - Tambang galian C yang menewaskan lima orang santri dan satu kiai ternyata telah habis masa izin berlakunya. Berdasarkan data yang telah diterima Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, masa berlaku tambang tersebut habis sejak Januari 2020.
Kepala ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, tambang tersebut telah habis sejak bulan Januari sesuai dengan izin (IUP OP) atas nama Sucipto, 543.32/10004/Tahun 2018.
"Saat ini memang masa berlakunya telah habis. Namun saya mendapatkan laporan kalau saat ini tambang tersebut sedang dalam proses perpanjangan," ujar Sujarwanto saat dihubungi Suara.com, Rabu (11/3/2020).
Menurutnya, kedalaman kubangan bekas tambang tersebut sekitar 50-60 cm. Namun, pada bagian Utara kubangan tersebut lokasinya berdekatan dengan tebing. Hal itu membuat kubangan tambang bekas galian C yang ada di sisi utara lebih dalam.
Baca Juga: Satu Kiai dan Lima Santri Tewas di Lubang Galian C, BPBD: Tak Ada Pembatas
"Kalau kedalamannya itu berbeda-beda. Ada yang sekitar 50-60 cm, namun juga ada yang lebih dalam lagi di sebelah utara sekitar 2 meter karena dekat dengan tebing," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang ia dapat, lokasi tambang galian C tersebut merupakan kubangan bekas tambang yang diperuntukan untuk penampung air. Rencananya, lokasi bekas tambang tersebut akan dijadikan sawah.
Namun berdasarkan catatan, pemegang izin disebut tertib membayar pajak dan belum pernah melakukan pelanggaran. Selain itu, untuk model tambang ini tidak kontinyu. Order hanya dibuka saat ada pembeli.
"Meski demikian, kita tetap mendorong agar kasus tersebut diproses secara hukum," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Daerah Bencana (BPDB) Grobogan, Endang Sulistyoningsih mengatakan, korban yang meninggal ada enam, namun total keseluruhan yang tenggelam ada tujuh santri dan satu kiai.
Baca Juga: Kiai dan 5 Santri Tenggelam di Kubangan Bekas Lubang Tambang Grobogan
"Saat mereka ingin berendam untuk membersihkan diri malah ada yang terpeleset. Beberapa temannya sudah berusaha untuk saling membantu, namun malah ikut tenggelam," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Senin (9/3/2020).
Menurut Endang, lokasi galian C dengan aktifitas warga cukup dekat, sekitar 100 meter. Ia memperkirakan kedalaman galian C mencapai 2,5 meter. Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, penambangan di tempat tersebut sudah ada ijinnya.
"Saat kejadian tersebut suasana di galian C terlihat sepi. Aktifitas tambang sepertinya sedang libur," katanya.
Ia bersyukur, untuk efakuasi korban banyak yang menolong sehingga waktu evakuasi bisa lebih cepat. Jika ia hitung, kurang lebih sekitar satu jam proses evakuasi tersebut dilakukan. Namun, jika ia amati lokasi penambangan tersebut tidak sesuai dengan syarat lokasi penambangan karena terlalu dekat dengan warga.
"Hanya 100 meter jaraknya, kalau saya lihat daerahnya itu bukan seperti lokasi penambangan," imbuhnya.
Berdasarkan pengamatannya saat di lokasi, di tempat penambangan tidak terdapat batas-batas yang seharusnya ada untuk menutupi galian C. Hanya terdapat plang bertulisakan larangan agar warga tidak beraktifitas di dekat penambangan.
"Tadi tidak ada pagar pembatas, yang ada cuma portal dan plang. Itu saja yang ada sat saya ke sana," kata dia.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Sudaryono Lulusan Mana? Putra Grobogan yang Kini Jabat Wakil Menteri Pertanian
-
Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Senilai Rp293 Juta untuk Korban Banjir di Grobogan
-
Banjir Bandang Terjang Grobogan dan Demak, 900 Kg Beras Disalurkan
-
Terjun Langsung Temui Korban Banjir Grobogan, Ganjar Beri Instruksi Khusus untuk Pendukung
-
Nyaris Terseret Arus, Ini Detik-detik Petugas BPBD Berjibaku Selamatkan Teman di Banjir Grobogan
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang