Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Sabtu, 14 Maret 2020 | 13:17 WIB
Positif terinfeksi demam berdarah. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Tidak hanya Virus Corona yang sedang mengancam Jawa Tengah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, sebanyak 17 orang telah meninggal karena terjangkit Demam Berdarah (DBD).

Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, mengatakan jumlah yang meninggal akibat DB sejauh ini 17 orang. Sementara, untuk pasien demam berdarah di Jateng tercatat sampai hari ini sekitar 1.227 pasien.

"Saat ini sedang ada ribuan pasien yang dirawat karena DB. Bahkan puluhan sudah ada yang meninggal," kata Yulianto saat dihubungi Suara.com, Sabtu (14/3/2020).

Berdasarkan laporan yang telah didapatnya, daerah paling banyak penderita demam berdarah ada di Kabupaten Cilacap. Di daerah tersebut pasien DB mencapai 146 dan 2 penderita telah dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Langkah Taktis Ganjar Tangani Corona Tuai Pujian Jokowi

Untuk urutan kedua, penderita demam berdarah ada di Kabupaten Jepara. Di tanah kelahiran R.A Kartini itu terdapat 104 penderita DB dan 1 dinyatakan meninggal.

Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit. (Shutterstock)

Sedangkan urutan ketiga ditempati oleh Kota Semarang dengan 85 penderita DB dan 2 meninggal. Dan, Kabupaten Tegal penderita DB ada 76 pasien 1 meninggal dunia. Terakhir adalah Kabupaten Brebes dan Kebumen dengan 61 pasien DB dan 1 penderita dinyatakan meninggal.

"Penderita DB sudah menyebar di 6 Kabupaten atau Kota di seluruh Jateng," katanya.

Sampai saat ini, angka kematian penderita DB sudah mencapai 2 persen. Untuk itu, puhaknya akan terus menekan prosentase tersebut melalui pencegahan agar nyamuk demam berdarah tidak dapat berkembang biak.

"Jika kita bandingkan di tahun 2019 angka kematian terus menurun sekutar 1,39 persen," imbuhnya.

Baca Juga: Takut Bayi Terinfeksi Corona Covid-19? Lakukan Pencegahan dengan Cara Ini

Sebelumnya pemerintah telah menyampaikan satu warga Solo, Jawa Tengah, meninggal dunia karena positif corona.

Load More