
SuaraJawaTengah.id - Bak kota mati, sejak merebaknya virus corona Terminal Mangkang Semarang benar-benar sepi. Tidak ada tanda-tanda aktifitas bus yang biasanya riwa-riwi keluar masuk terminal.
Koordinator Lalu Lintas Terminal Mangkang, Rohmadi mengakui sejak adanya virus corona, Terminal mangkang mulai sepi. Sebelumnya, Terminal Mangkang dilalui 100 bus pernah hari.
Namun, lanjutnya, sejak adanya virus corona paling banyak hanya 10 bus per hari. Hal itu membuat Terminal Mangkang layaknya kota mati, benar-benar sepi.
"Jumlah bus yang keluar masuk turun drastis sejak pemerintah mengumumkan soal bahaya virus corona. Kalau dibandingkan dengan sebelum ada Corona ya sangat jauh. Dulu bisa sampai 100 bus yang masuk. Sekarang bisa dihitung jari jumlahnya," jelasnya saat ditemui di Terminal Mangkang, Rabu (8/4/2020).
Adapun masih terdapat beberapa bus yang parkir, para kondektur hanya bisa gigit jari, penumpangnya benar-benar sepi. Jika dilihat, yang lalu-lalang mesuk dan keluar di Terminal Mangkang itu bukan bus namun kendaraan roda dua.
"Ya memang masih ada beberapa bus yang parkir. Namun ya penumpangnya sepi," katanya.
Bahkan, sebagian warga juga memanfaatkan Terminal Mangkang sebagai tempat jogging. Hal itu wajar, selain sepi Terminal Mangkang luas wilayahnya 7 hektare. Maklum jika terdapat warga yang memanfaatkannya.
Selain itu, menurutnya banyak pengusaha bus yang mengurangi jumlah oprasional bus. Menurutnya, dalam hal ini para pengusaha tidak mau rugi. Saat ini, penumpang memang benar-benar sepi karena pada di rumah.
"Banyak pengusaha yang tidak oprasi. Pengusaha sudah mengurangi jumlah bus yang beroperasi karena banyak masyarakat yang diam di rumah. Hal itu membuat penumpang menjadi sepi," ujarnya.
Baca Juga: Lampiaskan Syahwat saat Corona, Bona Mabuk-mabukan, Perkosa Pacar di Kos
Meski demikian, ia bersyukur karena tidak ada penumpang yang mempunyai gejala-gejala yang mengarah ke Virus Corona. Upaya pemeriksaan suhu tubuh dan bilik disinfektan sudah dilakukan di Terminal Mangkang.
"Saat ini sudah ada bilik disinfektan yang terbagi di beberapa pos. Jumlahnya ada tiga bus. Sebenarnya ada alat penyemprotan bus namun karena tidak ada bus ya kita tidak semprot," imbuhnyan.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Vivo Memori Besar, Harga Terjangkau Sudah Spek Dewa
-
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung, Tapi Bosnya Khawatir Ada "Rojali" dan "Rohana"
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Xiaomi dengan Chipset Gahar dan Memori Besar
Terkini
-
Bedah Tuntas Spesifikasi Gahar Indomobil eMotor Tyranno, Harga Cuma Rp26 Jutaan OTR Semarang!
-
Perang Lawan Judi Online, Pemkab Sleman Pasang "Mata-Mata" di Program Wifi Gratis Padukuhan
-
Toyota Hilux Rangga, Mobil Ganteng Kelas Angkutan Barang
-
Waspada! 5 Posisi Pintu Rumah yang Konon Bikin Rezeki Seret
-
BRI Cepu Permudah Pembayaran PDAM PPSDM Migas Melalui BRImo