SuaraJawaTengah.id - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengaku sudah mengirimkan bantuan untuk perantau asal Karanganyar yang masih bertahan di Jabodetabek.
Diberitakan Solopos -- jaringan Suara.com, Selasa (12/5/2020), Bupati Karanganyar menyampaikan bahwa ia sudah menyalurkan bantuan dalam bentuk uang senilai Rp 50 juta. Bantuan tersebut ditujukan untuk warga dari Karanganyar yang memilih untuk bertahan di wilayah terjangkit Covid-19, seperti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Bantuan diserahkan melalui paguyuban warga Karanganyar di Jabodetabek. Semula paguyuban itu bernama Pagaranyar kemudian berubah menjadi Forum Komunikasi Komunitas Karanganyar Bersatu (FKKKB).
"Saya itu sudah memberikan bantuan untuk masyarakat perantau Karanganyar yang di Jabodetabek melalui paguyuban Pagaranyar. Ada bantuan Rp 50 juta dalam bentuk uang. Sudah kami kirim ke sana. Tentunya masih kurang [bantuan]," kata Bupati saat berbincang dengan wartawan, Selasa (12/5/2020).
Baca Juga: Data Orang Miskin Mendadak Bertambah Kalau Pemerintah Mau Salurkan Bantuan
Juliyatmono mengatakan bahwa warga Karanganyar yang berada di perantauan menggalang donasi untuk membantu sesama warga di perantauan. Di sisi lain, Pemkab terus memantau kondisi warga Karangangar di perantauan melalui paguyuban.
"Terus kami pantau supaya di sana ya eksis. Tidak mudik tapi eksis. Ada aktivitas. Pemanfaatan [uang bantuan] terserah. Karena ngopeni supaya bisa makan sehari-hari, bisa buka puasa, sahur, dan lain-lain," kata Bupati Karanganyar.
Bantuan untuk perantau Karanganyar itu sebagai konsekuensi karena mereka diimbau tidak pulang kampung atau mudik selama pandemi Covid-19 belum mereda.
Tak lebih dari 1000 orang
Juliyatmo mengklaim warga Karanganyar di wilayah Jabodetabek dan tergabung dalam paguyuban tidak lebih dari 1.000 orang. Dia mengaku berkomunikasi dengan sejumlah warga Karanganyar di perantauan. Rata-rata warga Karanganyar itu sebenarnya ingin pulang ke kampung halaman.
Baca Juga: Lagi, Prabowo Terima Bantuan dari China, Alkes untuk Penanganan Corona
"Ada yang [kirim pesan] Whatsapp mau pulang. Saya minta jangan pulang dulu. Di sana dulu. Yang sudah balik ke sini disiplin. Mereka bagus. Sudah karantina mandiri di rumah. Yang data masuk lewat paguyuban itu di bawah 1.000 orang yang bertahan di perantauan. Sudah terhimpun dan dibantu," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Kabar Gembira, Kenaikan PPN 12 Persen Berpotensi Diundur Pelaksanaannya
-
MTs Pembangunan Jakarta Sukses Gelar Altrev 2024, Diikuti 100 Sekolah se-Jabodetabek
-
41 Kali Gagal! PBB Sebut Israel Halangi Bantuan Menyelamatkan Nyawa di Gaza
-
PBB: Israel Halangi Bantuan ke Gaza, Hanya Sepertiga Misi Disetujui
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
Terkini
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang, Partai Golkar Jateng: Kerja Keras Seluruh Elemen
-
Waspada! Semarang Berpotensi Hadapi Hujan Lebat dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
-
Akademisi UIN Walisongo Soroti Praktik Politik Uang dan Lemahnya Peran Bawaslu di Pilkada 2024
-
Misteri Tewasnya Siswa SMK di Semarang: Polisi Bongkar Makam untuk Ungkap Fakta!
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu