Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito
Minggu, 24 Mei 2020 | 17:12 WIB
Masyarakat dihebohkan dengan kemunculan titik putih yang disebut bintang pada siang hari (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

SuaraJawaTengah.id - Hari pertama lebaran, warga Tasikmadu, Karanganyar, digegerkan dengan munculnya benda 'bersinar' di langit saat siang hari.

Diberitakan Solopos.com -- jaringan Suara.com, Minggu (24/5/2020), beredar video munculnya empat 'bintang' yang muncul pada siang hari atau bertepatan dengan hari pertama Idul Fitri 1441 H/2020.

Tak hanya dilihat warga Karanganyar, ternyata warga Sragen juga melihat titik putih yang mereka sebut sebagai bintang tersebut.

"Siji, loro, telu, papat. Sing etan telu [Satu, dua, tiga, empat. Yang timur ada tiga]," kata salah satu ibu-ibu dalam video yang diterima Solopos.com.

Baca Juga: Viral Video Wanita Menghina Tim Medis, 'Enggak Usah Banyak Gaya Kalian!'

Kemunculan titik putih pada siang hari yang disebut-sebut sebagai bintang oleh warga ini berukuran sangat kecil.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara pasti titik putih di siang hari ini disebut apakah bintang atau tidak.

Benda di langit adalah balon udara

Sebuah balon udara berukuran besar alias raksasa terlihat jatuh dari udara di Bandara Ahmad Yani, Semarang. (Alvin Lie)

Kekinian, benda di langit tersebut diduga adalah balon udara.

Balon udara berukuran besar terlihat jatuh dari udara di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Peristiwa tersebut terjadi pada hari ini, Minggu (24/5/2020) sekira pukul 17.37 WIB.

Baca Juga: Viral Video Ojol Sindir Staf Medis: Kalian Capek Tapi Dibayar, Kalau Saya?

Informasi tersebut disampaikan oleh anggota Ombudsman sekaligus pengamat penerbangan Alvin Lie.

Alvin Lie mengaku menyaksikan langsung peristiwa ketika balon udara tersebut jatuh dari udara di Bandara Ahmad Yani.

"Saya sedang di kawasan bandara ketika itu terjadi. Langsung saya potret dan rekam video. Kebetulan sedang bawa kamera," kata Alvin kepada SuaraJawaTengah.id, Minggu (24/5/2020).

Alvin mengatakan telah menyampaikan informasi terkait peristiwa jatuhnya balon udara raksasa itu kepada AirNav. Dia berharap nantinya AirNav bisa segera menerbitkan Notice to Airmen atau NOTAM.

"Balon udara raksasa sangat berbahaya bagi penerbangan. Selain ukurannya besar, mampu terbang hingga 40 ribu kaki dan jauh, namun tidak terkendali," ujar Alvin.

"Bayangkan bagimana jadinya jika balon yang jatuh di bandara tadi bersenggolan dengan pesawat yang sedang proses mendarat atau tinggal landas? Ratusan nyawa dalam pesawat yang jadi korban," tandasnya.

Load More