SuaraJawaTengah.id - Tren bersepeda di masa Pandemi Covid-19 sedang menjalar di seluruh wilayah Indonesia. Berbagai jenis kereta angin pun kini laris manis diburu warga yang ingin sekedar menyalurkan hobi atau hidup sehat. Mulai dari sepeda lipat, ontel, MTB, fixie hingga minion yang kini diburu penghobi.
Namun di Sukoharjo, seorang warganya berinovasi dengan membuat sepeda dari bahan limbah kayu. Adalah Teguh Rahayu (49) yang menjadi perajin sepeda kayu berbahan limbah kayu jati dan kayu mahoni.
Sudah setahun terakhir, Teguh mengotak-atik limbah kayu menjadi sepeda kayu dengan meniru desain motor chopper Harley-Davidson, caffe racer hingga sepeda mini.
”Sepeda yang pertama saya buat yang mirip Harley itu,” ucap Teguh saat ditemui di rumahnya yang ada di dukuh Grogolan RT 2 RW 5, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2020).
Desain chopper Harley-Davidson merupakan desain pertamanya. Saat itu Teguh hanya terpikir untuk membuat sepeda ini begitu saja. Tanpa ada sketsa dan rancangan mendetail, dia membuat sepeda ini yang nyaris menyerupai motor chopper ini.
”Saya nggak punya sketsa desainnya. Ya hanya dibayangkan begitu saja, bahkan saya nggak melihat-lihat desain di internet atau dimana,”ucapnya.
Untuk membuat sepeda dari kayu ini, tantangan utama yang dihadapinya saat membuat roda. Sebab roda yang berbentuk lingkaran membutuhkan ketelitian dan presisi yang benar. Apalagi untuk memasang tiap jerujinya.
”Untuk membuat roda ini paling lama, satu roda bisa sampai lima hari hanya untuk membuat presisi yang sangat pas,” ucapnya.
Saat ini sudah ada tiga sepeda yang dibuatnya. Tiap unitnya memakan waktu hingga satu bulan penuh hingga selesai dibuat. Rencananya Teguh akan membuat satu lagi dengan desain sepeda kerbau.
Baca Juga: Mau Ngakak Takut Dosa! Video Pak Camat Balap Sepeda, Berakhir Nyungsep
”Kalau yang sepeda kerbau baru saya buat. Ini masih proses pengerjaan,” ucapnya.
Rencananya, Teguh akan menjual sepedanya ini pada siapa saja yang berminat. Selama ini baru satu orang yang menawar dengan harga Rp 4 juta. Sayangnya, menurut Teguh harga tersebut masih belum sebanding dengan tenaga yang dikeluarkannya tiap hari.
”Ya ,sementara ini kalau Rp 5 juta berani saya lepas. Kalau kemarin baru satu orang nawar Rp 4 juta, nggak sebanding sama kerja keras membuatnya,” ucapnya.
Untuk membuat satu sepeda ini Teguh menghabiskan biaya Rp 1,3 juta. Selain limbah kayu jati dan kayu mahoni, dia juga memperkuat dengan plat besi. Sehingga bisa kuat dinaiki beban hingga 80 kilogram. Selain itu Teguh yakin sepedanya ini juga dapat digunakan dengan nyaman dan menjamin kayunya tak akan memuai.
”Nyaman, sangat nyaman digunakan. Kayunya ini saya yakin tidak memuai, sebab saya menggunakan kayu dengan kualitas yang sudah sangat kering, jadi tidak akan berubah. Selain itu saya memasang tiap komponennya dengan presisi yang pas,” ucapnya.
Salah satu yang sering menggunakan sepeda ini yakni cucu dari Teguh, Dito Regar Ramadhan. Dia menggunakan sepeda ini bersama kawan-kawannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025