Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Minggu, 09 Agustus 2020 | 22:01 WIB
Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. (Solopos)

SuaraJawaTengah.id - Sekretaris DPC PDI Perjuangan Solo Teguh Prakosa membantah tudingan adanya upaya bersih-bersih pendukung Gibran Rakabuming Raka yang dituduhkan pihak Banteng Solo Bergerak (BSB).

Tudingan adanya upaya pembersihan pendukung putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu muncul setelah adanya perubahan struktur pengurus ranting PDIP dalam kegiatan musyawarah ranting (Musran), beberapa hari terakhir.

Kecurigaan itu diungkapkan Ketua Banteng Solo Bergerak Ariyanto RS, kepada wartawan, Minggu (9/9/2020).

Ariyanto mengklaim ada sejumlah kejanggalan dalam penyelenggaraan musran yang menimbulkan kecurigaan ada upaya bersih-bersih pendukung Gibran yang sudah mendapat rekomendasi DPP PDIP.

Baca Juga: Ketemu Ketum PAN, Cucu Raja Solo Serius Tantang Gibran di Pilkada Solo 2020

Menurutnya, aksi bersih-bersih pendukung Gibran terjadi di seluruh struktur ranting PDIP alias di 54 kelurahan. Pembersihan itu tidak menyisakan satu pendukung pun.

Sementara itu, Teguh mengatakan pergantian pengurus merupakan hal biasa dalam sebuah organisasi.

Teguh menambahkan, pemberian rekomendasi kepada ketua, sekretaris, dan bendahara ranting objektif mendasarkan kepada kinerja dan kontribusi kader.

"Pergantian satu pengurus hal yang biasa. Bisa dengan surat mengundurkan diri, bisa dengan evaluasi. Semua itu bisa dilihat dari kegiatan sepanjang periode ini. Jangan diambil yang di akhir periode saja," ujar dia dilansir dari Solopos—jaringan Suara.com—Minggu (9/8/2020).

Klaim Prestasi

Baca Juga: Jadi Ketum Gerindra Lagi, Cuitan Lawas Prabowo Harimau Pimpin Kambing Viral

Teguh juga meminta semua kader bersikap bijak ihwal klaim telah berprestasi dan tak membuat kesalahan tapi tetap diganti dari kepengurusan ranting.

Satu prestasi baik ranting tidak bisa diklaim sebagai hasil kerja satu orang.

Banyak elemen yang membuat prestasi atau kinerja partai di satu wilayah terbilang baik.

"Banyak elemennya. Tidak bisa dipegang atau diklaim figur tertentu saja. Jadi mohon maaf, semua berkontribusi kepada partai," urai dia ihwal dugaan bersih-bersih pendukung Gibran di ranting PDIP Solo.

Ihwal pertimbangan penentuan pengurus ranting, menurut Teguh, tidak mendasarkan kepada jumlah usulan atau dukungan dari anak ranting.

Dia mengatakan DPC PDIP Solo mendapati adanya pihak-pihak yang bermain dalam penjaringan usulan itu.

"DPC PDIP tidak menilai calon dari jumlah bitinge akeh dewe pora. Karena ada yang main-main. Itu terjadi. Anak ranting kerap di-apusi. Rantinge ora fair. Seharusnya jajaran ranting membanggakan semua elemen yang ada," imbuh dia.

Mengadu ke DPP PDIP

Di lain pihak, Ariyanto mengatakan pihak Banteng Solo Bergerak telah mengirim surat ke DPD PDIP Jateng dan DPP PDIP terkait usulan Musran ulang sesuai juklak-juknis.

"Kami mengusulkan kepada DPD dan DPP PDIP merekomendasikan Musran ulang sesuai juklak-juknis partai, sehingga tak mencederai semangat demokrasi dan semangat berpartai. Kami mengusulkan penghilangan batas kader yang pernah berselisih pandang dalam penjaringan cawali-cawawali Solo," ujarnya.

"Sudah ada surat tertulis yang kami sampaikan kepada pengurus DPD PDIP Jateng dan DPP PDIP. Kami sudah sampaikan semua usulan kami," imbuh Ariyanto.

Seperti diketahui, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa telah resmi mendapat surat rekomendasi dukungan dari DPP PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo, Jumat (17/7/2020) lalu.

Dukungan serupa juga didapatkan Gibran-Teguh dari Partai Gerindra.

Load More