
Ia menceritakan kronologi awal peristiwa itu bermula saat salah satu rumah sakit Solo meminta ia dan rekannya menjadi pengantar jenazah pasien COVID-19 ke permakaman wilayah Sukoharjo.
Seperti biasa, ia menanyakan kepada rumah sakit apakah sudah ada petugas permakaman. Rumah sakit memastikan seluruhnya sudah diurus keluarga dan ia tinggal mengantarkan jenazah itu.
Namun, saat sampai ke permakaman, petugas permakaman tanpa APD tidak terlihat, hanya ada keluarga. Padahal, seharusnya tidak boleh ada keluarga saat pemakaman jenazah COVID-19.
Bersama petugas pengantar jenazah COVID-19 lain dari tim Kamboja Solo, ia pun menanyakan keberadaan petugas pemakaman ber-APD. Namun ternyata tidak ada.
Ia pun kebingungan karena hanya ia dan satu temannya yang memakai APD. Tidak memungkinkan untuk mengangkat satu peti jenazah hanya dengan dua orang.
Melihat Hananto kebingungan, para warga itu sontak marah bahkan mengancam akan membawa jenazah pulang ke rumah. Warga sempa mengira Hananto dan rekannya adalah petugas rumah sakit.
Panggilan Jiwa
Hananto pun menjelaskan secara perlahan dirinya merupakan sukarelawan pengantar jenazah COVID-19 dari Solo dan bukan petugas rumah sakit.
Hananto juga menjelaskan warga tak boleh membawa jenazah pulang ke rumah dan harus segera dimakamkan. Akhirnya, keluarga mau membantu memakamkan jenazah.
Baca Juga: Anies Larang Pasien Covid-19 Karantina Mandiri: Harus Diisolasi Pemerintah
"Katanya jenazah suspek saja, peti jenazah juga tanpa bungkus wrapping. Semoga tidak Covid-19. Kalau COVID-19 tidak boleh ada yang di makam. Bukannya saya tidak mau memakamkan karena itu tugas saya, tapi tidak mungkin mengangkat peti jenazah hanya dua orang. Jadi keluarga mau mengangkat jenazah ke makam dengan APD seadanya," papar dia.
Ia menceritakan keputusannya masuk tim Kamboja juga jadi bahan obrolan orang-orang sepergaulannya. Ada yang ketakutan hingga memutuskan menjauhi Hananto.
Ada pula yang mendukungnya untuk tetap bekerja dalam bidang kemanusiaan. "Saya lebih bangga terpapar COVID-19 karena kemanusiaan dan panggilan jiwa daripada saya hanya duduk-duduk saja. Saya percaya Tuhan beserta saya," imbuh Hananto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
Pilihan
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
Terkini
-
BRI Digitalisasi Lomba Burung Karimata Arena, Mudahkan Transaksi Kicau Mania Lewat QRIS
-
Modal Usaha Rp6 Juta dari Kemensos Cair Lagi? Cek Syarat dan Cara Lolos Program PENA 2025
-
7 Karakter Orang Kelahiran Hari Senin Menurut Primbon Jawa
-
Asprov PSSI Jateng Dukung Penuh! MilkLife Soccer Challenge Jadi Kunci Regenerasi Sepak Bola Putri
-
Balas Dendam Manis! SDN Sendangmulyo 04 Juara MilkLife Soccer Challenge Usai Bantai Lawan 6-0