SuaraJawaTengah.id - Meskipun terjadi Pandemi COVID-19, bahan pangan menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten memperkirakan perputaran uang di sektor tani di kabupaten setempat per tahun mencapai triliunan rupiah.
Kepala DPKPP Klaten, Widiyanti mengatakan, potensi bisnis di sektor pertanian itu mulai dari persiapan sarana prasarana, pelaksanaan produksi, hingga proses pemasaran.
"Dari aspek benih saja. Setahun itu [target] luas tanam 70.000 ha. Dengan luasan itu setidaknya butuh sampai 2.000 ton benih di Klaten. Dari benih saja dalam setahun itu bisa sampai Rp2 miliar," kata Widiyanti dilansir solopos.com, Rabu (2/9/2020).
Potensi bisnis lain haiti bidang pertanian seperti pembuatan bibit, jasa tanam menggunakan transplanter, hingga pascapanen. Dari aspek pascapanen, potensi yang ada yakni dalam hal pengemasan serta pemasaran.
"Jika berbicara khusus padi saja, dalam setahun uang yang beredar sudah triliunan rupiah. Nilai itu kami tidak berhitung pada pupuk anorganik. Jadi sebenarnya sektor pertanian sangat potensial,” ucapnya.
Widiyanti berharap masyarakat Klaten termasuk kalangan milenial serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menggarap potensi bisnis itu, agar perputaran uang di sektor pertanian tetap dinikmati petani dan warga setempat.
“Harapan kami fee dari aspek bisnis sektor pertanian bisa dinikmati masyarakat Klaten. Misalkan petani cari benih tidak harus keluar dari Klaten," kata Widiyanti.
Kemudian Soal desa yang mulai melirik potensi di sektor pertanian, Widiyanti menuturkan sudah ada sejumlah desa seperti di Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Klaten.
Disinggung upaya DPKPP agar pasar potensi bisnis di sektor pertanian bisa dikelola di Klaten, Widiyanti menjelaskan masih merintis dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk mendapatkan potensi dari pemasaran benih padi.
Baca Juga: Mentan Dukung Penerbitan Sertifikasi Benih Secara Virtual
"Kami coba melalui KTNA dengan proses pemasaran dulu untuk membangun jaringan. Ketika jaringan sudah ada, kemudian bergerak pada penangkaran benih," urai dia.
Soal desa yang mulai melirik potensi di sektor pertanian, Widiyanti menuturkan sudah ada sejumlah desa seperti di Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Klaten.
Disinggung upaya DPKPP agar pasar potensi bisnis di sektor pertanian bisa dikelola di Klaten, Widiyanti menjelaskan masih merintis dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk mendapatkan potensi dari pemasaran benih padi.
"Kami coba melalui KTNA dengan proses pemasaran dulu untuk membangun jaringan. Ketika jaringan sudah ada, kemudian bergerak pada penangkaran benih," urai dia.
Mengolah Hasil Panen
Disinggung agar petani bisa meningkatkan nilai pendapatan mereka dari hasil produksi padi, Widiyanti mengatakan bisa dilakukan dengan mengolah terlebih dahulu hasil produksi padi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025