SuaraJawaTengah.id - Api Abadi Mrapen di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, padam. Padamnya api abadi tersebut disebabkan gas metana yang tidak keluar lagi.
Namun, sebagai penggantinya ada semburan api dari perut bumi di Dukuh Banyurip, Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Api tersebut dianggap punya potensi yang sama dengan api Mrapen
Meski sudah berusia lebih dari setahun sejak ditemukan pada 18 Agustus 2019, belum ada tanda-tanda semburan api di Bonagung akan padam.
Saat api Mrapen mulai dipertanyakan status keabadiannya setelah sirna, api Bonagung justru menunjukkan tanda-tanda keabadian.
Baca Juga: Yanar Dag, Api Abadi Berumur 4 Ribu Tahun yang Tak Pernah Padam
Oleh warga setempat, api Bonagung pun digadang-gadang bisa menggantikan api Mrapen. Selama ini, api Mrapen kerap digunakan untuk meresmikan sejumlah kegiatan olahraga.
Obor pesta olahraga internasional Ganefo I pada 1963, pesta olahraga terbesar di Asia yakni ASIAN Games 2018, Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng dan pesta olahraga lainnya menggunakan api yang bersumber dari Mrapen.
Api Mrapen juga digunakan umat Budha pada upacara Hari Raya Waisak. Setiap tahunnya, penganut agama yang diajarkan oleh Sidharta Gautama itu menggelar prosesi pengambilan api dari Mrapen. Api tersebut kemudian dibawa keluar untuk disemayamkan di Candi Mendut.
"Api Bonagung punya potensi yang sama dengan api Mrapen. Keduanya sama-sama keluar dari perut bumi. Bedanya, Mrapen sudah padam total, tapi api Bonagung justru tetap menyala," kata Sarwoko, warga Dukuh Sendangwuni, Desa Bonagung, Kecamatan Tanon dilansir dari Solopos.com.
Kepala Desa Bonagung, Suwarno, mengaku siap mengalokasikan dana pada 2021 untuk mengelola semburan api yang dianggap bisa menggantikan api Mrapen yang sudah padam itu itu sebagai objek wisata baru.
Baca Juga: Jadi Pembawa Api Abadi Asian Games 2018, Olivia Zalianty Terharu
Menurutnya, anggaran dana desa (DD) pada 2020 lebih banyak tersedot untuk pembangunan kolam renang dan kegiatan penanggulangan Covid-19.
"Pada 2021 nanti akan kami plot untuk pengembangan api abadi Bonagung," ujar Suwarno dilansir dari Solopos.com, Selasa (6/10/2020).
Kobaran api terlihat jelas dari cerobong besi yang dibuat oleh warga sekitar. Bagian atas cerobong besi itu terdapat sebuah rantang yang dipakai untuk melindungi api dari tiupan angin.
Cerobong tempat keluar api itu berda dalam sebuah gubuk mungil berukuran 1,5 x 1,5 meter. Gubuk yang dibangun dengan fondasi beton itu bertujuan melindungi api dari guyuran air hujan.
Kerangka gubuk itu terbuat dari batang kayu dan bambu yang dipotong ala kadarnya. Dinding gubuk itu berupa triplek bekas dan anyaman bambu. Sementara bagian atap berupa seng bergelombang. Gubuk itu dibangun warga Dukuh Banyurip, Desa Kalikobok, yang berbatasan langsung dengan Desa Bonagung.
Berita Terkait
-
Apa Itu Api Dharma, Komponen Penting Saat Perayaan Tri Suci Waisak Bagi Umat Buddha
-
Ambil Api Abadi Mrapen, PDIP Ingin Sukseskan Rakernas Hingga Persiapkan Kemenangan untuk Pilkada Serentak 2024
-
PDIP Bakal Bawa Api Abadi Mrapen ke Arena Rakernas, Berharap Kegelapan Demokrasi di RI Bisa Teratasi
-
Api Abadi Mrapen, Ini Fakta Unik dan Kaitannya dengan Upacara Waisak 2023
-
Link Live Streaming Pengambilan Api Dharma Waisak 2023 Mrapen Grobogan
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tanpa Anggaran Daerah, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Ditanggung APBN
-
BRI Semarang dan PSMTI Jateng Gelar Aksi Donor Darah
-
Waspadai Leptospirosis di Musim Hujan: Gejala dan Tips Pencegahan
-
SDN Klepu 03 Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
-
PSIS vs PSM: Mahesa Jenar Siap Bangkit di Jatidiri, Akhiri Tren Negatif!