SuaraJawaTengah.id - Selain berdampak pada kondisi ekonomi dan sektor lainnya, rupanya pandemi Covid-19 juga turut menyumbang peningkatan angka depresi masyarakat yang ada di Kabupaten Banyumas.
Menurut dokter spesialis kejiwaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas, dr Basiran Sp Kj, hal tersebut disebabkan banyak orang yang kehilangan sesuatu yang dicintai seperti kesempatan waktu untuk jalan-jalan.
"Kalau secara normal prevalensi gangguan jiwa di masyarakat pada kisaran 11,6 persen. Tetapi dalam pandemi ini mengalami kenaikan yang cukup besar, bahkan mencapai 57 persen tingkat nasional berdasarkan data PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia). Banyak sekali," katanya saat peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di RSUD Banyumas, Jumat (9/10/2020).
Dr Basiran menjelaskan gangguan jiwa dibagi menjadi dua kategori. Pertama psikotik. Pasien dengan gangguan jiwa ini tidak bisa menilai diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Sehingga ia harus menjalani perawatan.
Baca Juga: Bioskop di Bandung Kembali Beroperasi
"Lalu kedua non psikotik, masih bisa menilai diri sendiri dan lingkungan. Jadi hanya depresi dan cemas berlebihan yang banyak dialami orang di tengah pandemi Covid-19 ini. Lalu gangguan bipolar," terangnya.
Ia mengatakan, masalahnya depresi tersebut terbagi menjadi tiga kategori, ringan, sedang dan berat. Yang berat sampai dirawat di Rumah Sakit, yang sedang hanya bersifat konsultasi serta yang ringan hanya dipendam.
"Kalau masalah karena pandemi (di Banyumas) kita belum bisa merinci, tetapi semua gangguan jiwa psikotik yang berat tadi, konstitusi kejiwaannya rapuh, sehingga kalau ada masalah ia gampang kambuh. Contohnya disini banyak, yang sudah lebih dari lima tahun kambuh lagi," jelasnya.
Kepala Instalasi Yankeswa RSUD Banyumas, dr Hilma Paramitha menjelaskan saat ini ada 70 pasien orang dengan gangguan jiwa dari berbagai kategori.
"Di sini pasien gangguan jiwa kapasitasnya sekitar 100, jumlah boardnya itu ada 70," jelasnya.
Baca Juga: KemenPPPA Buat Protokol Kesehatan Khusus Keluarga, Bagaimana Isinya?
Untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada 10 Oktober esok, pihak RSUD juga menggelar terapi berkebun bagi 10 pasien terpilih.
"Kita pilih yang sudah mulai komunikatif sekaligus juga menyesuaikan dengan kondisi pandemi seperti ini. Sebenarnya ini pasien belum yang betul-betul sembuh, namun kita latih pelan-pelan. Kegiatan olahraga, berkebun, untuk menstimulasi keadaan yang lebih sehat," terangnya.
Menurutnya, pasien gangguan jiwa saat ini masih mengalami stigmatisasi. Sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Kalau mereka berdaya tentu saja akan membuat destigmatisasi bisa diterima di lingkungannya ketika sudah sembuh.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
'Perang Jenderal' Ahmad Luthfi Vs Andika Perkasa: Jokowi Tetap jadi 'King Maker' di Pilkada Jateng?
-
Masyarakat Jateng Lebih Antusias Pilkada, Kampanye Pilgub Kurang 'Membumi'?
-
Tekuk Ahmad Luthfi, Unggulnya Elektabilitas Andika Perkasa karena Jateng Masih jadi Kandang Banteng?
-
Tips Keluar dari Kecanduan Judi Online
-
Pilkada Jateng Rasa Pilpres: Pertarungan Politik Lanjutan Megawati dan Jokowi?
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Debat Panas Pilkada Kota Semarang: Iswar Kritik Kebijakan Day Care, Joko Santoso Beri Jawaban Menohok!
-
Kreatif Cari Pendapatan! Yoyok-Joss Usung Strategi Anti Pajak Tinggi di Semarang
-
SING GUYUB FEST 2024: Festival Musik Lintas Generasi di Semarang, Hadirkan GIGI, hingga Musisi Terkenal Lainnya
-
BMKG: Cuaca Semarang Diperkirakan Berawan Tebal, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis