SuaraJawaTengah.id - Siklus erupsi Gunung Merapi terbilang rutin terjadi tiap 2 dan 5 tahun. Tercatat, Gunung Merapi telah mengalami beberapa kali erupsi dahsyat sejak tahun 1006. Berikut daftar letusan dahsyat Gunung Merapi.
Kekinian status Gunung Merapi naik dari Waspada Level II menjadi Siaga Level III, Kamis (5/11/2020) pukul 12.00 WIB.
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung aktif yang berada di Indonesia yang telah beberapa kali erupsi. Maka dari itu simak sejarah erupsi Gunung Merapi.
Gunung Merapi terletak di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah yang memiliki ketinggian sekitar 2.968 meter. Gunung ini sangat berbahaya karena mengalami erupsi setiap 2 hingga 5 tahun sekali.
Tercatat sejak tahun 1548, Gunung Merapi telah Meletus sebanyak 68 kali. Gunung Merapi menjadi salah satu dari 16 gunung api dunia yang termasuk dalam Proyek Gunung Api Dekade (Decade Volcanoes). Namun sejarah erupsi Gunung Merapi mulai diriwayatkan pada tahun 1006.
1006
Konon, letusan Gunung Merapi pada tahun 1006 bahkan disebut-sebut mengubah sejarah peradaban Jawa. Erupsi pada tahun 1006 disebut merupakaan letusan terdahsyat. Namun riwayat letusan itu menyimpan banyak perdebatan.
Mitos dan legenda muncul karena efek domino dari letusan Gunung Merapi kala itu. Letusan tersebut merusak peradaban kerajaan Mataram Kuno dan merusak Candi Borobudur dan candi lainnya yang dibuat pada abad ke-9.
1872
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Rentan di Magelang Mulai Mengungsi
Letusan Gunung Merapi yang cukup besar berikutnya terjadi pada tahun 1872. Tercatat erupsi saat itu merupakan letusan Gunung Merapi terdahsyat di masanya.
Saat itu, rrupsi terjadi selama 120 jam tanpa jeda. Awan panas dan material memusnahkan pemukiman yang berada di ketinggian di atas 1000 mdpl. Letusan Gunung Merapi tahun 1872 berlangsung selama 5 hari.
1930
Letusan Gunung Merapi yang memiliki dampak besar tercatat mulai dari tahun 1006, 1786, 1822, 1872 dan 1930. Letusan Gunung Merapi tahun 1930 menimbulkan awan panas yang meluncur hingga 20 kilometer ke arah barat.
Akibatnya, 13 desa terkubur, 23 desa yang dilalui awan panas rusak, dan menewaskan 1.369 penduduk.
2010
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik