SuaraJawaTengah.id - Manfaat vaksin Covid-19 jauh lebih besar daripada harganya yang hingga saat ini masih dalam prediksi.
Menanggapi hal ini, Guru Besar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Prof dr Hasbullah Thabrany, MPH menyebut manfaat vaksin jauh lebih besar.
"Mahal murahnya jangan dilihat dari uang, tapi berapa manfaatnya," katanya pada diskusi daring dengan tema 'Perhitungan Rugi-Rugi Kena Penyakit' yang dipantau di Jakarta, dilansir ANTARA.
Ia mengatakan apabila vaksin telah resmi diberikan oleh pemerintah dan setiap individu dikenakan biaya sebesar Rp 30 ribu, maka seharusnya itu bukan menjadi masalah besar.
Menurut dia, dengan harga vaksin Rp 30 ribu tersebut bisa melindungi masyarakat dari paparan virus corona selama enam bulan ke depan.
Jika satu bulan seorang individu memiliki penghasilan Rp 5 juta maka selama enam bulan bisa mengumpulkan uang Rp 30 juta.
"Mendingan kita keluarkan Rp 30 ribu dan pendapatan Rp 30 juta tetap bisa didapatkan," katanya.
Namun, apabila masih ada individu-individu yang merasa berat dengan jumlah tersebut dan memilih tidak divaksin, maka potensi tertular virus jauh lebih besar termasuk kerugian materi.
Apabila terinfeksi, minimal akan dirawat selama 14 hari dan otomatis selama itu tidak mendapatkan pendapatan.
Baca Juga: 5 Pernyataan Menohok Jokowi, Desak Kepala Daerah Tegas Larang Kerumunan
Oleh karena itu, ia mengatakan lebih baik masyarakat mengeluarkan uang Rp30 ribu untuk vaksin dari pada harus kehilangan pendapatan selama sakit.
Prof Hasbullah berpandangan bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu atau termasuk ekonomi lemah maka tidak diharuskan membayar dan harus dibantu pemerintah.
Namun, bagi masyarakat yang tergolong mampu wajib untuk membayar vaksin tersebut.
Terakhir, ia menilai orang-orang yang telah divaksin sama halnya dengan beribadah.
Sebab, selain sudah terlindungi dari virus juga melindungi orang lain.
"Kita punya amal yakni mencegah orang lain terkena musibah," ujar dia.
Senada dengan itu, Juru bicara Satgas COVID-19 dan duta adaptasi kebiasaan baru dr Reisa Broto Asmoro mengatakan diperkirakan harga vaksin yang akan beredar di Indonesia sekitar dua dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 30 ribu.
"Katanya dua dolar, tapi mungkin bisa lebih dari itu," kata Reisa.
Berita Terkait
-
IDAI Ingatkan: Jangan Berangkat Liburan Akhir Tahun Sebelum Cek Vaksin Anak!
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara
-
Jawa Tengah Borong Penghargaan Teknologi Pendidikan 2025: Rahasia Sukses PPDB Bebas Komplain
-
Rekomendasi Tempat Wisata Thailand untuk Wisatawan Pemula