Budi Arista Romadhoni
Selasa, 01 Desember 2020 | 10:04 WIB
Ilustrasi berdoa (Unsplash)

Uus dan Titin menyebutkan pendekatan ketiga yang dipakai Nabi Muhammad SAW adalah pendekatan spiritual persuasif. Secara praktik, pendekatan menganjurkan umat untuk memperbanyak ibadah, zikir, dan doa kepada Allah SWT.

Pendekatan Satgas Covid-19 Nasional

Ketiga pendekatan ini sebetulnya sama seperti pendekatan yang dipakai Satgas Penanganan Covid-19. Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, pada berbagai kesempatan berulang kali mengajak masyarakat wajib iman, aman, dan imun. Iman dilakukan dengan beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Lalu, imun dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan minum vitamin.

Terakhir, aman dilakukan dengan disiplin melakukan protokol kesehatan 3M. Protokol ini meliputi memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Selain itu, masyarakat juga diwajibkan sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir selama 20 detik.

Ilustrasi Covid-19 (Foto: Antara)

Tak hanya itu, prosesi ruqyah yang dilakukan dengan meniup udara dengan sedikit percikan ludah justru berpotensi menularkan virus corona. Center for Disease and Prevention (CDC) menyebutkan penularan virus SARS-CoV-2 umunya terjadi melalui droplet yang keluar saat bersin, batuk, atau berbicara. Penularan juga terjadi saat menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus.

Hingga kini, belum ditemukan satupun obat yang terbukti efektif mengobati Covid-19. Pengobatan yang kini dilakukan tim medis di rumah sakit adalah mengobati gejala pasien. Misalnya, pasien demam diberikan obat menurunkan demam.

Berdasarkan analisis tersebut, klaim bahwa ruqyah bisa mengobati Covid-19 merupakan klaim sesat. Hal ini termasuk hoaks dengan kategori misinformasi.

Load More