Budi Arista Romadhoni
Selasa, 15 Desember 2020 | 09:45 WIB
Tangkapan layar Refly Harun mengkritisi kejanggalan ditembaknya enam laskar FPI. (YouTube/Rafly Harun)

"Kenapa tragedi kemanusiaan? Karena yang tewas ini anak-anak muda kita sendiri, putra bangsa, warga negara republik indonesia dan pada saat kejadian mereka tidak sedang melakukan tindak pidana, bukan teroris, bukan residivis, bukan orang yang ibaratnya sedang diburu untuk ditangkap," ujarnya.

Di akhir videonya, Refly juga berpesan untuk kembali pada komitmen negara sebagai negara hukum.

"Kita harus kembali berkomitmen dengan negara kita sebagai negara hukum, jangan sampai negara hukum dicederai dengan ambisi-ambisi, persaingan politik tertentu yang dengan mudah mengorbankan nyawa manusia padahal nyawa manusia itu sangat lah berharga dan tidak bisa digantikan dengan apapun," katanya.

Reporter: Aditia Ardian

Load More