SuaraJawaTengah.id - Sekretaris Jenderal Forum Pejuang Islam Husin Shihab akan diperkarakan Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab Center Haikal Hassan karena dianggap memanipulasi video berisi cerita Haikal mengenai mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Tapi hal itu tidak membuat Husin cemas.
"Iya itu terserah itu hak warga negara. Masalah apa yang mau dilaporkan itu urusan mereka kan tinggal dibuktikan aja," kata Husin, Selasa (29/12/2020). Husin merupakan orang pertama yang melaporkan Haikal ke polisi terkait cerita mimpi Nabi.
Husin dinilai pengacara Haikal telah memanipulasi video dengan cara mengeditnya.
Tetapi menurut Husin, video tersebut sudah diedit dan diunggah akun @wattisoemarsono.
Husin melaporkan akun @wattisoemarsono ke polisi karena dianggap telah menyebarkan konten berisi cerita Haikal mimpi ketemu Nabi ke media sosial.
"Kalau itu dibilang dipotong ya mungkin dipotong. Kan saya melaporkan yang menyebarkan juga. Yang menyebarkan di situ ada Haikal Hassan memberikan pernyataan yang dikaitkan dengan mimpi-mimpi anaknya. Masalah itu videonya diedit ya nggak apa-apa laporkan aja hal itu. Tinggal saya laporin balik," tuturnya.
Husin melaporkan Haikal bukan dalam konteks cerita mimpi ketemu Nabi, melainkan pernyataan Haikal mengenai kematian enam laskar FPI yang dikaitkan dengan mimpi.
"Kita juga bukan orang yang nggak ngerti hukum. Yang dilaporkan itu mengenai pernyataan Haikal Hassan yang dikait-kaitkan dengan mimpinya bertemu Rasulullah waktu anaknya baru meninggal," kata dia.
Pengacara Haikal
Baca Juga: Bakal Dipolisikan Balik Haikal Hassan, Begini Reaksi Sekjen FPI
Kuasa hukum Haikal Hassan,Toni Tachta, mengatakan akan melaporkan balik Husin dengan Pasal 35 UU ITE.
Pasal tersebut menjelaskan tentang tindak pidana melakukan memanipulasi, penghilangan hingga perusakan informasi dan dokumen.
"Karena UU ITE menyatakan barang siapa merubah barang bukti berupa elektronik itu kena. Karena diubah sama dia. Karena fullnya bukan seperti itu. Habis itu dia buat screenshot sebagai bukti, videonya di situ. Videonya tidak ada," kata dia.
Tonin mengatakan cerita Haikal soal mimpi bertemu dengan Rasulullah tidak bisa dipermasalahkan secara hukum. Menurutnya, tidak ada hukum yang mengatur terkait hal tersebut.
"Apa salahnya? Kenapa itu dibuat jadi masalah?. Belum ada UU yang menyatakan siapa yang bermimpi dengan Rasulullah kena pidana, nggak ada hoaksnya. Kecuali ada ketentuan dari Kemenag. Kan tidak ada," kata dia.
Berita Terkait
-
Bakal Dipolisikan Balik Haikal Hassan, Begini Reaksi Sekjen FPI
-
Pertanyaan Aneh Penyidik yang Bikin Haikal Hassan Tergelitik
-
Tak Bawa HP saat Mimpi Bertemu Rasul, Ustaz Haikal Tak Bisa Rekam Kejadian
-
Dicecar 20 Pertanyaan, Haikal Hassan Ditanya Bukti Mimpi Bertemu Rasulullah
-
Tambah Panas, Babe Haikal Akan Polisikan Petinggi FPI
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota