SuaraJawaTengah.id - Pupuk bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan panen. Penggunaan pupuk tanpa memperhatikan jenis tanah dan proses pasca panen, dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian.
Menurut Abdul Fajar, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Gondowangi, Kecamatan Sawangan, karakteristik tanah jadi salah satu faktor penentu produktifitas hasil pertanian.
Kandungan unsur hara di masing-masing daerah pasti berbeda. Perbedaan karakteristik tanah ini yang antara lain mempengaruhi jumlah dan kualitas hasil pertanian.
“Karakter lokasi sawah masing-masing yang mempengaruhi hasil panen. Misal di ketinggian tertentu seperti Sawangan, panen di lahan 1 hektare maksimal dibawah 10 ton,” kata Fajar, Selasa (19/1/2021).
Baca Juga: Dinas Pertanian Daerah Lambat Bergerak, Distribusi Pupuk Subsidi Terhambat
Kata Fajar hasil panen di Sawangan dapat ditingkatkan menggunakan pupuk buatan tapi jumlahnya tidak signifikan.
“Jenis tanah ikut menentukan kandungan hara. Pakai metode pertanian bermacam-macam hasilnya rata-rata segitu,” ujar Fajar.
Meski jumlah panen sulit dipacu, beras asal Sawangan terkenal memiliki rasa yang enak. Beras jenis Mentik Susu asal Sawangan termasuk beras premium dengan harga jual di atas rata-rata.
“Pupuk berpengaruh pada keberhasilan produksi pertanian. Tapi ada hal yang tidak bisa dikejar oleh wilayah lain ya soal rasa yang spesifik itu. Tidak usah jauh-jauh, nasi dari beras hasil panen di Sawangan dan Muntilan saja sudah beda rasa,” kata Fajar.
Fajar yakin petani bakal kesulitan jika subsidi pupuk dicabut. Belum semua petani siap menggunakan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia.
Baca Juga: Distribusi Pupuk Bersubsidi Terhambat Imbas Leletnya Pemda Terbitkan SK
“Kalau (subsidi) pupuk langsung dicabut ya pasti petani teriak-teriak. Petani harus siap dengan pupuk organik. Petani juga harus bisa memasarkan sendiri produknya. Otomatis harus paham soal standar pengemasan.”
Berita Terkait
-
Petani NTB Nikmati Kemudahan Akses Pupuk Subsidi: Jelang Musim Tanam April Bisa Tebus Lebih Ringkas
-
Tarif Trump Bikin Petani Sawit Menjerit, Prabowo Diminta Lakukan Ini
-
Burung Hantu Jadi Andalan Prabowo Basmi Tikus di Sawah: Mitos atau Fakta?
-
Polri dan Proyek Jagung: Lahan Subur atau Ladang Masalah?
-
Solusi Anti-Mainstream Prabowo: Burung Hantu Jadi Andalan Berantas Hama Tikus di Sawah
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan