SuaraJawaTengah.id - Selain Klenteng Sam Po Kong, Kota Semarang juga mempunyai klentang lain yang tak kalah terkenal yaitu Klenteng Tay Kak Sie.
Klenteng Tay Kak Sie merupakan kelnteng tertua di Kota Semarang. Klenteng tersebut berada di Gang Lombok kawasan Pecinan Kota Semarang.
Meski akses untuk masuk berada di gang kecil, Klenteng Tay Kak Sie masih menjadi primadona bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Daya tari Klenteng Tay Kak Sie adalah keaslian bangunannya yang sudah cukup umur. Jika dihitung, bangunan tersebut sudah ada sektar 2,5 abad yang lalu.
Baca Juga: Tuduh Jenazah Anak 'Dicovidkan', Keluarga Laporkan RS di Semarang ke Polisi
Bila dirunut sejarahnya, kelenteng lawas ini dibangun pada 1746 oleh seorang pedagang yang bernama Kho Ping dan Bon Wie.
Selain menjadi Klenteng tertua di Kota Semarang, Klenteng Tay Kak Sie juga sering disebut Klenteng Besar lantaran mempunyai patung dewa paling lengkap di Semarang.
Jika ditotal, patung dewa di Klenteng Tay Kak Sie sekitar 29 patung yang ditarus di beberapa lokasi klenteng.
Di dalam klenteng tersebut, pengunjung juga dapat membaca sejarah penamaan Kelenteng Tay Kak Sie yang berarti Kuil Kesadaran Agung dengan catatan tahun pemerintahan Kaisar Dao Guang 1821-1850 dari Dinasti Qing.
"Rata-rata kalau klenteng di Semarang itu hanya mempunyai lima patung, namun kita mempunya 29 patung dewa. Itulah kenapa Klenteng Tay Kak Sie juga disebut Klenteng Besar," jelas Pengurus Kesekertariatan Kelenteng Tay Kak Sie, Andre saat ditemui Suara.com, Kamis (28/1/2021).
Baca Juga: Lapar dan Ngantuk Usai Disuntik Vaksin, Ganjar Pranowo Diskakmat Anak SD
Andre menjelaskan, dulunya di klenteng tersebut banyak lomboknya. Hal itulah yang menyebabkan jalan menuju Klenteng Tay Kak Sie dinamakan Gang Lombok.
"Tuan rumah di dalam Klenteng Tay Kak Sie adalah Dewi Kwan Im atau Dewi Welas Kasih," katanya.
Pada hari-hari tertentu, klenteng ini mengadakan berbagai upacara keagamaan yang banyak menarik pengunjung untuk datang.
Salah satunya, saat menjelang Tahun Baru Imlek, Kelenteng Tay Kak Sie selalu rutin menggelar tradisi upacara Siang Sin Giu Hok, yakni ritual mengantarkan dewa-dewi ke kayangan.
Pengunjung yang datang pun tidak selalu beretnis Tionghoa. Masyarakat sekitar turut meramaikan dan ikut menyaksikan berbagai pementasan kesenian yang diadakan.
Bahkan, hal tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Semarang.
Namun, karena sedang pandemi, pihaknya tak mau ambil resiko. Panitia Imlek tahun 2021 akan menghapus beberapa kegiatan yang dapat mengundang kerumunan masa.
"Beberapa kegiatan yang sekiranya mengundang kerumunan masa terpaksa kita hilangkan. Kita mentaati peraturan pemerintah," ucapnya.
Meski beberapa kegiatan perayaan Imlek tterancam batal, pihaknya tetap melakukan persiapan jelang imlek seperti perawatan gedung.
"Perbedaanya jauh dengan Imlek tahun lalu. Tahun ini kita tidak merayakan kirab. Masa pandemi kita mengurangi," imbuhnya.
Meski begitu, pihaknya tak melarang jika ada yang datang ke Klenteng Tay Kak Sie untuk beribadah. Klenteng selalu buka mulai 06.00 WIB - 20.00 WIB.
Klenteng Tay Kak Sie juga sudah menyiapkan tempat cuci tangan, tenda, bilik disintektan dan hensentitizer bagi warga yang mau sembayang maupun berwisata.
"Inti dari perayaan imlek ini fokus kepada intropeksi diri sendiri dan memperiapkan lahir batin kita agar diberian kesehatan, rejeki dan umur panjang," pungkasnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Dealer Premium Shop Yamaha Hadir di Semarang, Menyusul Jakarta dan Bandung
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Adu Mental! Pemain Korut Teror Psikologis Skuat Timnas Indonesia U-17
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
Terkini
-
Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham, BRI Optimis Terhadap Keberlanjutan Kinerja
-
Bagikan Minyak Goreng, BRI Sudiarto Semarang Perkuat Sinergi Digitalisasi UMKM CFD Kalibanteng
-
Pemberdayaan UMKM oleh BRI Dorong Pertumbuhan Bisnis Kue Lokal
-
Tragedi Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang: Satu Tewas, Pengemudi Melawan Arah
-
UMKM Songket Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional dan Berdaya Saing Global