SuaraJawaTengah.id - Pasar Semawis dan atraksi barongsai yang kerap kita temui ketika perayaan Imlek di Kota Semarang terancan tak diadakan. Hal itu menyusul adanya pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Tokoh Tionghoa Semarang, Harjanto Halim mengatakan, pada Imlek tahun 2021 ini Pasar Imlek dan atraksi barongsai tidak diselenggarakan dulu. Masyarakat Tionghoa dianjurkan untuk melakukan perayaan Imlek di rumah masing-masing.
"Mungkin masih ada yang tetap ke Klenteng, namun itu tidak semua," jelasnya kepada Suara.com, Kamis (28/1/2021).
Jika dia bandingkan dengan tahun lalu, Imlek tahun ini akan sepi banyak agenda-agenda besar tahunan yang terpaksa diliburkan karena pandemi, termasuk perayaan antar keluarga besar juga tak diadakan.
Baca Juga: Nasib Pedagang Pernak-pernik Imlek di Tangerang Saat Pandemi
"Biasanya ada perayaan antar keluarga besar, namun kali ini tak diadakan," katanya.
Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan himbauan kepada warga Tionghoa untuk melakukan ibadah Imlek di rumah saja. Dalam himbauan itu juga, warga Tionghoa dianjurkan untuk tidak menerima tamu.
"Sudah ada himbauan untuk komunitas Tionghoa. Mereka disuruh di rumah saja dan jangan menerima tamu," ujarnya.
Bagaimanapun, warga Tionghoa juga menghormati dan ingin membantu pemerintah yang sedang melawan pandemi Covid-19. Apalagi, lanjutnya, sekarang sedang ada PBB termasuk Kota Semarang.
"Kita juga ingin menuruti anjuran oleh pemerintah," imbuhnya.
Baca Juga: Tuduh Jenazah Anak 'Dicovidkan', Keluarga Laporkan RS di Semarang ke Polisi
Imlek tahun ini shionya kerbau yang bearti bekerja keras untuk kepentingan orang banyak. Menurutnya, shio tersebut tepat jika dikaitkan dengan kondisi negara yang sedang melawan Covid-19.
"Shio Kerbau kan artinya kerja semangat. Kerbau itu sesuatu yang luar biasa karena bermanfaat untuk orang banyak," ucapnya.
Kesekretariatan Klenteng Tau Kak Sie, Andre menambahkan, karena pandemi, pihaknya juga tak mau ambil resiko. Panitia Imlek tahun 2021 akan menghapus beberapa kegiatan yang dapat mengundang kerumunan masa.
"Beberapa kegiatan yang sekiranya mengundang kerumunan masa terpaksa kita hilangkan. Kita mentaati peraturan pemerintah," ucapnya.
Meski beberapa kegiatan perayaan Imlek terancam batal, pihaknya tetap melakukan persiapan jelang imlek seperti perawatan gedung.
"Perbedaanya jauh dengan Imlek tahun lalu. Tahun ini kita tidak merayakan kirab. Masa pandemi kita mengurangi," imbuhnya.
Meski begitu, pihaknya tak melarang jika ada yang datang ke Klenteng Tay Kak Sie untuk beribadah. Klenteng selalu buka mulai 06.00 WIB - 20.00 WIB.
Klenteng Tay Kak Sie juga sudah menyiapkan tempat cuci tangan, tenda, bilik disintektan dan hensentitizer bagi warga yang mau sembayang maupun berwisata.
"Inti dari perayaan imlek ini fokus kepada intropeksi diri sendiri dan memperiapkan lahir batin kita agar diberian kesehatan, rejeki dan umur panjang," pungkasnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Ancam Tempeleng Wartawan di Semarang, Kapolri Sebut Bukan Ajudannya
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
-
7 Rekomendasi Nasi Goreng Semarang Terenak Mulai dari Babat hingga Pedas Menggila
-
7 Kolam Renang di Semarang dengan Harga Terjangkau: Bonus View Pegunungan!
-
6 Destinasi Wisata di Semarang, Lengkap dengan Harga Tiket Masuk
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal
-
Rahasia Umbul Leses Boyolali: Kisah Pengantin Terkutuk Jadi Pohon Raksasa!
-
Pemprov Jateng Prioritaskan Ini! Gebrakan Gubernur Luthfi di Tahun 2025
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF