SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung menghubungi Wakil Wali Kota Pekalongan setelah mendengar ada warga pekalongan yang meminta bantuan saat banjir malah ditinggal karaoke oleh petugas.
Ganjar mengatakan, jika dia langsung mengontak Wakil Wali Kota Pekalongan setelah mendengar kabar tersebut. Dia tak memungkiri jika peristiwa yang sempat viral di media sosial itu memang benar terjadi.
"Kemarin saya langsung kotak Wakil Wali Kota Pekalongan. Memang betul ada," jelasnya kepada awak media di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (10/2/2021).
Dia menyebut jika saat itu kebutuhan logistik untuk warga memang sedang banyak ketika terjadi banjir di Kota Pekalongan. Menurutnya, ada dugaan petugas tak melayani warga dengan baik hingga akhirnya viral di media sosial.
"Memang betul, saat itu kebutuhan logistik memang banyak. Mungkin petugasnya di sana juga tak melayani dengan baik," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, petugas yang saat itu berjaga sudah dipanggil oleh Dinas Sosial Kota Pekalongan untuk mengklarifikasi permasalahan tersebut.
"Sudah dipanggil dan sudah dapat peringatan juga," katanya.
Sebelumnya, peristiwa tersebut diceritakan oleh akun Facebook bernama Mamase Eko yang diunggah di akun grup PEKALONGAN INFO, Selasa (9/2/2021).
Dalam postingannya, Mamase Eko bercerita tentang upayanya bersama sejumlah warga meminta bantuan ke kantor Dinas Sosial Kota Pekalongan di tengah banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kota Pekalongan, Minggu malam (7/2/2021).
Baca Juga: Tiga Serangkai Jelaskan Buku yang Sebut Pak Ganjar Tak Salat
Bantuan itu rencananya akan disalurkan untuk warga di 4 RT di Kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara yang terdampak banjir.
Seperti diceritakan Mamase Eko, saat itu dia datang ke kantor Dinas Sosial Kota Pekalongan menerjang banjir menggunakan kendaraan roda tiga bersama ketua RT dan RW.
Namun sesampainya mereka di kantor Dinas Sosial, petugas yang menemui menyebut stok bantuan sudah habis. Tak percaya begitu saja, salah satu warga iseng mengatakan bahwa dia melihat masih ada sisa lima karung beras di dalam kantor Dinas Sosial.
"Tiba-tiba oknum petugas gelagapan dan akhirnya menemui rekannya, lalu rekannya dtg dg alasan yang beda, dia minta surat2 yg sdh kami bawa..dan lalu kasih alasan bhw surat2 tsb tdk lengkap krn tdk ada cap dr kelurahan," tulis Mamase Eko.
Mamase Eko kemudian berupaya memastikan kepada petugas tersebut apakah jika mereka malam itu juga meminta cap dari kelurahan apakah bantuan bisa diberikan. Petugas yang menemui kemudian menjawab bisa.
Namun saat mereka mencoba menawarkan untuk membawa bantuan berasnya bersama petugas Dinas Sosial dan sekalian mengambil cap surat di kantor kelurahan, hal itu ditolak oleh petugas Dinas Sosial yang menemui mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara
-
Jawa Tengah Borong Penghargaan Teknologi Pendidikan 2025: Rahasia Sukses PPDB Bebas Komplain
-
Rekomendasi Tempat Wisata Thailand untuk Wisatawan Pemula