SuaraJawaTengah.id - Kesulitan ekonomi saat Pandemi Covid-19 memang memberikan dampak buruk terhadap masyarakat di Kota Solo. Selain berdampak pada gaya hidup, kekerasan terhadap perempuan juga mengalamai peningkatan.
Pandemi ini memang melumpuhkan bidang ekonomi, PHK massal terjadi di beberapa perusahaan. Hal itu tentu saja memantik tingkat ekonomi masyarakat. Sehingga kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Solo naik dua kali lipat.
Dilansir dari Solopos.com, Laporan pada 2020 hingga awal tahun ini menunjukkan ada 30-an kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Solo. Pada medio yang sama pada 2019 dilaporkan hanya 17 kasus. Sementara, pada 2018 ada 15 kasus.
Kabid Perempuan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPPA) Kota Solo, Selfi Rawung, menyebut akibat kesulitan ekonomi mendorong adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Baca Juga: Hasil Drawing Piala Menpora 2021, Persija dan Bhayangkara Solo FC di Grup B
“Laporan KDRT ada lima kasus. Efeknya dari faktor ekonomi, PHK [pemutusan hubungan kerja], kehilangan pekerjaan di rumah stres, dan ditinggal suami. Rata-rata korban kekerasan ini keluarga muda dengan usia ibu rumah tangga kisaran 20 tahun,” katanya kepada wartawan seusai rakor Dharma Wanita di Pendapi Gede, Kompleks Balai Kota Solo, Senin (8/3/2021).
Selfi mengatakan kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan saat pandemi berdampak pada kesulitan keuangan keluarga untuk hidup sehari-hari. Mereka akhirnya melakukan kekerasaan terhadap perempuan atau KDRT di Solo. “Kami sudah mengedukasi keluarga tersebut,” imbuhnya.
Ia menyebut jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di lapangan bisa lebih dari 30 kasus yang dilaporkan. Kekerasan terhadap perempuan bak fenomena gunung es, lebih banyak kasus yang tidak dilaporkan dan tidak tertangani daripada yang dilaporkan.
Perempuan korban kekerasan takut melapor, meski setiap wilayah sudah ada pos pelayanan terpadu. Hampir dua bulan pada 2021 ini, sambung Selfi, belum ada laporan yang masuk.
Guna mencegah kekerasan terhadap perempuan di Solo, Pemkot Solo memberikan pendampingan. Mengingat faktor penyebabnya adalah ekonomi, salah satunya tak diberikan nafkah.
Baca Juga: Rekrut Evan Dimas, Lini Tengah Bhayangkara Solo FC Semakin Lengkap
“Maka, ibu-ibu rumah tangga diberdayakan agar dapat menghasilkan untuk keluarga. Kami juga memberikan pendampingan psikologis, baik kepada anak dan suami sehingga tidak bercerai. Istrinya kami latih sehingga bisa menjadi perempuan berdaya dan dipantau sampai 5 tahun ke depan,” katanya.
Berita Terkait
-
Malut United akan Kerja Cerdas Hadapi Persis Solo, Persiapan Sudah Matang?
-
Sarat Pesan Inspiratif, MARK NCT Debut Solo Bertema Time Travel di MV 1999
-
Wisata Jokowi, Rasa Cinta di Antara Suara Kritis Kita
-
Ada 'Wisata Jokowi' di Solo yang Sempat Bikin Wamendagri Penasaran, Apa Itu?
-
Libur Lebaran di Solo: Rekomendasi Kolam Renang Keluarga yang Asyik
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
Terkini
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan
-
Makam Keramat di Tengah Taman Hiburan Terbengkalai: Kisah Mistis Wonderia Semarang
-
Mudik Tak Lagi Jadi Beban: Balik Rantau Gratis Angkat Martabat Pekerja Informal Jateng