Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 14 Maret 2021 | 08:23 WIB
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Purbalingga menandatangani ikrar setia kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Rapat Kordinasi Cabang (Rakorcab) yang digelar, Jumat (12/3/2021). [HESTEK/istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Sikap tegas diambil Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Purbalingga berkaitan dengan kisruh yang terjadi di partainya.

DPC Partai Demokrat Purbalingga dengan tegas hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, pekan lalu. Mereka memilih setia dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Pemimpinan cabang partai berlambang mercy itu bahkan ancam para kader yang membelot dan bergabung dengan Partai Demokrat versi KLB.

Hal tersebut disepakati oleh pengurus, kader dan fraksi dalam Rapat Kordinasi Cabang (Rakorcab) yang digelar di Kantor DPC Demokrat Purbalingga, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: Soal Kisruh Demokrat, Munarman: Makin Hari Makin Enggak Jelas Negara Ini

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Partai Demokrat Purbalingga, I Putu Doddy mengatakan, seluruh peserta Rakorcab bertekad untuk mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Untuk membuktikannya, seluruh pengurus rapat menandatangani Surat Pernyataan Kebulatan Tekad bermaterai.

“Ini sebagai bukti bahwa seluruh kader Partai Demokrat Purbalingga Solid kepada AHY sebagai ketua yang sah,” kata Putu dilansir Hestek.id--jaringan Suara.com, Sabtu (14/3/2021).

Menurut Putu, KLB yang digelar oleh kubu Moeldoko bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat 2020. Hasil Kongres V Partai Demokrat menghasilkan AD/ART yang disahkan oleh kemenkumham pada 2020.

“Kami bersama seluruh kader demokrat Kabupaten Purbalingga menolak dan siap melawan pelaku KLB ilegal Sumatra Utara serta meminta DPP memecat para kader yang terbukti berkhianat dan melanggar etika politik,” tambahnya. (

Baca Juga: Tidak Sesuai SOP, Laporan Pengacara Kubu Moeldoko Tak Diterima Polda Metro

Load More