Scroll untuk membaca artikel
Rima Sekarani Imamun Nissa | Rosiana Chozanah
Sabtu, 29 Mei 2021 | 09:00 WIB
Ilustrasi gula. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Gula tambahan mengacu pada gula yang terkandung pada makanan olahan, bukan gula alami dalam buah-buahan. Jika dikonsumsi berlebihan, hal itu bisa menyebabkan masalah obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan asupan gula dari semua sumber makanan dan minuman tak lebih dari 50 gram per hari, sedangkan untuk anak-anak hanya 30 gram per hari. Namun, kadang kita tak sadar bahwa asupan gula tubuh sudah tinggi.

Supaya bisa lebih berhati-hati, ketahui tanda bahwa kadar gula di dalam tubuh sudah tinggi, seperti yang dilansir dari Insider:

Sistem pencernaan bermasalah

Baca Juga: Manfaat Olahraga Malam setelah Makan Makanan Berminyak: Mengurangi Lemak di Tubuh

Konsumsi banyak gula dan minuman ringan telah dikaitkan dengan tingginya risiko penyakit radang usus, seperti kolitis ulserativa.

Ilustrasi gula putih dan gula aren (Shutterstock)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tikus, terlalu banyak gula bisa menurunkan keragaman mikrobioma usus dalam seminggu, memungkinkan bakteri berbahaya berkembang biak.

Berat badan bertambah, tapi tetap lapar

Dalam American Journal of Clinical Nutrition, disebutkan bahwa mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula tambahan bisa meningkatkan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak.

Tubuh lebih cepat membakar gula ketimbang protein, serat, serta lemak sehat. Oleh karenanya, camilan manis dapat membuat Anda lebih lapar daripada sebelumnya.

Baca Juga: Kabar Baik, Percobaan Awal Vaksin Diabetes Menjanjikan Keberhasilan

Mengonsumsi gula memang akan memicu produksi hormon dopamin (kesenangan), tapi malah akan menganggu metabolisme dan hormon yang mengatur rasa kenyang jika berlebihan.

Selalu marah ketika lapar

Kebanyakan gula bisa membuat Anda merasa lesu, terutama jika sumbernya dari makanan ringan. Makanan tinggi gula tanpa protein atau lemak akan menyebabkan gula darah melonjak, menurunkan tingkat energi sehingga membuat Anda merasa lelah serta mudah tersinggung. Itulah yang dapat kemarahan saat lapar.

Berdasarkan penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Medical Hypotheses, makan banyak gula tambahan dalam jangka panjang bisa meningkatkan peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi.

Muncul jerawat di sekitar mulut dan rahang

Sebuah studi baru-baru ini di JAMA Dermatology menemukan diet Barat yang sarat makanan manis serta susu dan makanan berlemak, dikaitkan dengan munculnya jerawat pada orang dewasa.

Makan banyak gula bisa menyebabkan resistensi insulin yang nantinya dapat meningkatkan kadar hormon androgen. Kadar androgen yang tinggi bisa jadi penyebab timbulnya peradangan hormonal jerawat di sekitar mulut dan garis rahang.

Load More