SuaraJawaTengah.id - Luka memar umumnya terjadi karena cidera benturan keras di mana darah terperangkap di bawah kulit. Kondisi tersebut biasanya terjadi akibat benturan yang merusak pembuluh darah kecil.
Melansir dari Medical News Today, pukulan yang sangat kuat bisa merusak tulang dan menyebabkan pendarahan dalam serta memar. Namun beberapa orang menemukan bahwa mereka lebih mudah memar sehingga tak ingat penyebab aslinya.
Mudah memar tidak selalu berarti bahwa seseorang punya kondisi medis tertentu, tapi perubahan jumlah memar yang terjadi secara tiba-tiba mungkin memerlukan konsultasi dokter. Berikut beberapa kondisi kesehatan yang membuat seseorang jadi lebih mudah mengalami memar, di antaranya:
Gangguan perdarahan
Baca Juga: Waspada, Ini Tanda Menstruasi Tak Teratur Bisa Jadi akibat Kanker!
Banyak kondisi genetik yang bisa menyebabkan darah seseorang membeku dengan lambat atau tidak sama sekali. Kelainan pendarahan genetik menyebabkan mudah memar, mungkin juga orang itu mengalami perdarahan berlebihan atau bahkan mengancam jiwa.
Kekurangan vitamin
Kekurangan vitamin C bisa jadi penyebab kondisi yang disebut penyakit kudis. Penyakit kudis menyebabkan gusi berdarah, luka yang tak kunjung sembuh, dan mudah memar.
Vitamin K membantu tubuh membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan. Nah, orang dewasa yang sangat kekurangan vitamin K mungkin mengalami peningkatan memar secara tiba-tiba.
Vaskulitis
Baca Juga: Bukan Sekadar Buang Gas, Kentut Bisa Jadi Tanda Kondisi Kesehatan Berikut
Vaskulitis merupakan kondisi yang menyebabkan pembuluh darah meradang. Selain perdarahan dan memar yang meningkat, seseorang mungkin akan mengalami sesak napas, mati rasa di anggota badan, dan bisul, benjolan kulit, atau bintik-bintik ungu pada kulit.
Kanker
Walau jarang, namun peningkatan pendarahan secara tiba-tiba termasuk memar mungkin merupakan tanda kanker. Kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang seperti leukemia bisa jadi penyebab memar.
Penyakit hati
Penyalahgunaan alkohol adalah faktor risiko utama penyakit hati, seperti sirosis. Sirosis dan penyakit hati lainnya secara perlahan akan merusak fungsi hati.
Ketika penyakit hati berkembang, hati mungkin berhenti memproduksi protein yang membantu pembekuan darah. Akibatnya, seseorang dapat mengalami pendarahan yang berlebihan sehingga tubuhnya mudah memar.
Berita Terkait
-
Kesehatan Justin Bieber Menurun, Benarkah Stres dan Trauma Masa Lalu Jadi Penyebabnya?
-
Bahaya Melewatkan Waktu Makan Saat Bekerja, Bisa Picu Jantung hingga Stroke!
-
7 Cara Efektif Pengobatan untuk Vertigo yang Harus Kamu Coba
-
Ahn Bo Hyun Pamer Memar di Punggung, Warganet: Aktor Korea Kerokan Juga
-
Studi Baru: Jalan Kaki 10 Menit Per Jam Bisa Turunkan Tekanan Darah!
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia