SuaraJawaTengah.id - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat puluhan titik jalan di Kota Tegal ditutup untuk mengurangi mobilitas masyarakat.
Sejumlah ruas jalan yang ditutup terutama berada di wilayah perbatasan dengan daerah lain. Tidak hanya menggunakan water barrier, penutupan juga dilakukan menggunakan pembatas beton.
Namun tetap saja ada masyarakat yang nekat untuk mencoba melintas meski kondisi jalan ditutup beton. Hal ini bahkan menjadi celah untuk menawarkan jasa menggotong sepeda motor agar bisa melewati jalan yang ditutup.
Seperti terlihat dalam video yang viral di media sosial dan grup-grup WhatsApp sejak Senin (12/7/2021).
Dalam video berdurasi 30 detik itu terlihat sejumlah warga ramai-ramai mengangkat sepeda motor melewati pembatas beton di Jembatan Langon yang berada di Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Tak hanya sepeda motor, di video lain tampak sebuah gerobak milik pedagang kaki lima juga ramai-ramai diangkat melewati beton. "Gerobak lebih mahal," ujar warga di video berdurasi 27 detik itu.
Jembatan Langon merupakan salah satu akses penghubung di perbatasan Kota Tegal dan Kabupaten Tegal yang setiap hari ramai dilalui warga.
Setelah PPKM Darurat dijalankan, ruas jalan di jembatan itu ditutup total menggunakan beton dan water barrier, baik di sisi yang berada di Kota Tegal maupun Kabupaten Tegal
"Gara-gara Perpil dibeton kiyeh, ana jasa angkut, rejeki ana soleh, pribumi, satu motor Rp5 ribu, yuh sapa maning, daripada muter jauh (gara-gara Perpil dibeton, ada jasa angkut, rejeki anak soleh, pribumi, satu motor Rp5 ribu, ayo siapa lagi, daripada muter jauh)," ujar warga yang mengambil video.
Baca Juga: Masa PPKM Darurat Jakarta, Pengemudi Transportasi Online Wajib Tunjukkan STRP
Aksi nekat sejumlah warga tersebut sangat disayangkan Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tegal Kota AKP Nura'ini Rosyidah. Nur'aini bersama sejumlah anggotanya langsung mendatangi lokasi, Selasa (13/7/2021) menyusul viralnya video.
Menurut Aini, penutupan jalan di Jembatan Langon dilakukan demi mengurangi mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat sehingga penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
"Sangat disayangkan masih saja dari masyarakat yang tidak paham terkait PPKM Darurat, masih berusaha menjebol bahkan merusak barrier yang kita pasang demi kepentingan pribadi mereka. Yang pasti biar cepat, mereka tidak mau memutar balik," ujar Aini, Selasa (13/7/2021).
Menurut Aini, penutupan yang dilakukan di 26 titik jalan selama PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 tidak serta merta dilakukan tanpa disertai akses aternatif lain untuk mengakomodasi warga yang bekerja di sektor esensial dan kritikal.
"Jadi kita imbau masyarakat tolong bekerjasama dengan kita. Kita saling jaga, mobilitas selama PPKM Darurat sudah menurun tajam. Kemungkinan PPKM Darurat ini akan diperpanjang, ke depannya diharapkan mobilitas masyarakat semakin turun, angka penyebaran Covid juga semakin turun,” ujarnya.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan