SuaraJawaTengah.id - Penampilan garang belum tentu isi hati juga sama. Hal itu seakan menggambarkan sejumlah narapidana (napi) Rutan Kelas IIB Banjarnegara saat menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama, Jumat (30/7/2012).
Meski terkesan sangar hingga badan penuh tato, namun petugas Rutan sampai harus menjagal napi tersebut agar bisa disuntik vaksin.
Hal ini menunjukkan bahwa ketakutan terhadap jarum suntik tidak pandang bulu. Tidak hanya anak kecil, perasaan ngeri ketika melihat jarum suntik juga dirasakan oleh orang dewasa bahkan dengan tampang sangar.
Sebanyak 48 napi mendapatkan vaksinasi. Beberapa napi menjalani suntik vaksin dengan tenang. Namun sejumlah napi lainnya terlihat gelisah ketika menunggu giliran.
Baca Juga: Siap Divaksin Dosis Pertama, Aurel: Semoga Baik-Baik Aja
Dengan muka cemas, napi bernama Yayat (samaran) berkali kali minta izin ke toilet untuk buang air kecil. Setelah dikonfirmasi ternyata si Yayat takut disuntik.
Ia bercerita bahwa dirinya punya trauma dengan jarum suntik saat sunat. "Dulu disuntik bius nggak mempan sampai akhirnya disuntik berkali kali," ungkap Yayat kepada Suarajawatengah.id.
Akibatnya, lanjut Yayat, proses penyembuhan usai sunat menjadi lebih lama dibanding biasanya. "Saya sampai 2 bulan ndak sembuh sembuh, dan hampir gagal sunat karena saya ngamuk sambil teriak teriak," katanya cemas.
Mendengar hal itu petugas membujuk agar Yayat tidak takut disuntik vaksin agar tidak rentan terhadap virus Covid-19. Yayat akhirnya disuntik namun petugas harus menjagal atau memegang badan yayat agar tidak kabur.
Badan Yayat dipegangi oleh petugas dengan posisi duduk saat disuntik. Saat lengan kirinya dipegang oleh petugas medis, Yayat langsung memalingkan muka sambil menutupi matanya dengan tangan kanan.
Baca Juga: Dinkes Segera Periksa Nakes Pemberi Dua Vaksin Covid-19 Dalam Satu Waktu di Batam
Ekspresi Yayat seolah olah sedang menahan sakit yang luar biasa. Sontak hal itu mengundang tawa teman temannya dan petugas.
Hal serupa juga ternyata dirasakan oleh Kipli (samaran) yang takut dengan jarum suntik. Ia mengaku trauma dengan darah. Sewaktu kecil, Kipli melihat salah satu anggota keluarganya terkena parang, kemudian di bawa dokter dan disuntik.
"Waktu disuntik saya lihat darahnya muncrat banya, saya takut kalau nanti darahnya habis," ungkapnya sambil ketakutan.
Namun, si Kipli tidak separah Yayat yang harus dijagal petugas untuk antisipasi agar tidak kabur atau berontak.
Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banjarnegara, Karyono mengatakan, penghuni rutan yang berjumlah 102 napi belum semuanya dapat vaksin. Hal ini dikarenakan adanya kendala NIK yang diperbaharui.
Ia berharap, dengan adanya vaksinasi dapat mengurangi potensi tingginya tingkat penularan Covid-19. Selain itu, daya tahan para napi dapat lebih kuat setelah mendapat vaksin.
"Di rutan ini memang rentan sekali karena ruangnya terbatas dan kapasitas hunian sudah lebih," ujarnnya.
Kontributor : Citra Ningsih
Berita Terkait
-
Tiga Negara Ajukan Pemindahan Narapidana, Apa Langkah Indonesia?
-
Sosok Robby Adriansyah, Petugas Lapas Tanjung Raja yang Dimutasi Usai Viralkan Napi Pesta Narkoba
-
Tak Cuma Mary Jane dari Filipina, Yusril Tengah Proses Pemindahan Napi Prancis dan Australia
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
-
Pemakai Narkoba Tak Perlu Dipenjara? Komisi XIII DPR Dalami Wacana Prabowo
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
Terkini
-
Dukung Pilkada, Saloka Theme Park Berikan Promo Khusus untuk Para Pemilih
-
Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!
-
Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?