SuaraJawaTengah.id - PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan stok pupuk subsidi sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah. Stok tersebut nantinya akan dimanfaatkan dalam rangka menyambut musim tanam tahun 2021.
Hal ini disampaikan Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal saat melakukan pengecekan ke gudang distribusi yang terletak di Sragen, Jawa Tengah.
Gusrizal mengatakan bahwa kondisi stok pupuk subsidi saat ini sudah melebihi dari batas stok minimum yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian.
"Jadi kami dari Pupuk Indonesia dan tim memastikan stok kita cukup untuk dukung musim tanam Oktober-Maret (Okmar) 2021-2022," kata Gusrizal dalam keterangan tertulis yang diterima SuaraJawaTengah.id pada Jumat (5/11/2021).
Baca Juga: Hingga Agustus, Pupuk Indonesia Telah Salurkan 4,73 Juta Ton Pupuk Subsidi
Ketersediaan stok pupuk subsidi yang sudah sesuai alokasi, dikatakan Gusrizal juga sebagai upaya Pupuk Indonesia mengantisipasi perubahan iklim yang bisa berdampak pada pendistribusian pupuk subsidi.
Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyebut bahwa fenomena La Nina diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022 mendatang.
"Jadi Oktober-Maret memang musim tanam puncak karena di musim hujan, apalagi akan ada La Nina kata BMKG, jadi kita juga harus hati-hati dan lebih awal menyiapkan dan kita berharap petani lebih awal menanam, agar proses panen juga bisa lebih awal," jelas Gusrizal.
Dia juga memastikan bahwa pabrik-pabrik yang dimiliki Pupuk Indonesia terus beroperasi dalam rangka memenuhi kebutuhan stok pupuk subsidi di tanah air. Bahkan dirinya menyebut Perseroan tidak akan melakukan ekspor demi memenuhi kebutuhan domestik.
Adapun, jumlah stok pupuk subsidi secara nasional sebesar 1,32 juta ton per tanggal 2 November 2021. Angka tersebut setara 222 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Soal Surat Bupati Karolin, Ini Tanggapan Pupuk Indonesia
Dari jumlah pupuk subsidi yang mencapai 1,32 juta ton, Gusrizal meyebut bahwa yang berasal dari Urea sebanyak 611.058 ton, pupuk NPK sebanyak 313.243 ton, pupuk, Organik 167.187 ton, pupuk SP-36 sebanyak 148.938 ton, dan pupuk ZA sebanyak 86.804 ton.
Berita Terkait
-
Petani NTB Nikmati Kemudahan Akses Pupuk Subsidi: Jelang Musim Tanam April Bisa Tebus Lebih Ringkas
-
Siapkan Stok Pupuk Subsidi Lebih Dari 257 Ribu Ton, Pupuk Kaltim Dukung Ketahanan Pangan
-
Jadwal Pemutakhiran e-RDKK Resmi Keluar, Jangan Ketinggalan!
-
Pupuk Kaltim Jamin 265.009 Ton Stok Pupuk Subsidi Untuk Dukung Ketahanan Pangan
-
Kebijakan Penyaluran Pupuk Subsidi Langsung dari BUMDes Dinilai Permudah Akses Petani
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
- Perbandingan Nilai Pasar Laurin Ulrich dan Finn Dicke, 2 Gelandang yang Dilobi PSSI
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
Bagikan Minyak Goreng, BRI Sudiarto Semarang Perkuat Sinergi Digitalisasi UMKM CFD Kalibanteng
-
Pemberdayaan UMKM oleh BRI Dorong Pertumbuhan Bisnis Kue Lokal
-
Tragedi Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang: Satu Tewas, Pengemudi Melawan Arah
-
Weton Ini Diprediksi Meningkat dari Segi Keuangan dan Rezeki, Menurut Primbon Jawa
-
Percepatan Program MBG di Jateng, Pemprov Bakal Optimalisasi Aset Jadi Dapur Khusus