SuaraJawaTengah.id - Warga Dusun Teneran, Desa Pucangsari, Grabag, Magelang, memiliki mitos jika memindah yoni dan lingga di desa mereka dapat menimbulkan bencana. Bertujuan menjaga situs warisan sejarah.
Di Dusun Teneran terdapat situs warisan sejarah berupa yoni dan lingga yang oleh masyarakat dikenal sebagai Watu Lumpang Sekenteng. Tidak diketahui pasti sejarah keberadaan yoni dan lingga di desa tersebut.
Ketua Panitia Festival Kolaborasa “Menapak Jejak Tradisi di Tanah Teneran”, Deni Anwar mengatakan, ada mitos yang menyebutkan jika batu Sekenteng itu diambil atau dipindah, daerah sekitarnya akan berubah menjadi rawa.
“Menceritakan jika orang mencuri atau mengangkat batu Sekenteng dari tempatnya, di sekitar sini akan menjadi rawa,” kata Deni Anwar, Minggu (7/11/2021).
Baca Juga: Keluarga Gelar Ritual Panggil Nama Korban Hilang Perahu Tenggelam Bengawan Solo
Menurut Deni, kesakralan mitos Watu Lumpang Sekenteng diangkat kembali dalam festival untuk menjaga keberadaan situs yoni dan lingga di Dusun Teneran.
Di sekitar Dusun Teneran dulu pernah ditemukan arca ganesha. Arca dewa berkepala gajah itu kemudian hilang dicuri.
“Ceritanya kami angkat mitos itu agar kesakralan dari mitos itu tetap terjaga. Sehingga masyarakat takut untuk mencuri batuan (peninggalan sejarah) itu,” ujar Deni.
Memelihara mitos Watu Sekenteng diwujudkan melalui sendra tari berjudul “Sirnane Angkara Murka”. Pertunjukan tari ini menceritakan jika Watu Sekenteng dicuri menyebabkan dusun tenggelam dan berubah menjadi rawa.
Menurut Deni, sebelumnya perhatian masyarakat Dusun Teneran untuk menjaga benda purbakala masih minim. Saat ditemukan kembali oleh warga, kondisi situs Watu Sekenteng terbengkalai ditimbuni sampah.
Baca Juga: Proyek Tol Solo-Jogja Lewati Dua Situs Cagar Budaya, Kontraktor Pastikan Batu Yoni Aman
“Bahkan (situs) Sekenteng itu kasus yang kemarin itu batunya dikencingi. Dibuat untuk tempat melakukan hal yang nggak-nggak,” kata Deni.
Pihatin melihat kondisi tersebut, warga kemudian berinisiatif merawat situs dan menggagas Festival Sekenteng untuk menjaga keberadaan yoni dan lingga.
Festival digelar bekerja sama dengan Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (PSPSR), Sekolah Pasca Sarjana Universias Gadjah Mada. Pada rangkaian festival juga dibuka diskusi sejarah yoni dan lingga di Dusun Teneran.
“Inti kegiatan ini adalah kolaborasi antara mahasiswa secara akademik dengan masyarakat sebagai pelaku (budaya dan seni). Kemudian dikolaborasikan menjadi sebuah pertunjukan atau karya rupa,” kata Ketua Prodi PSPSR Pasca Sarjana UGM, Dr Paramita Dyah Fitriasari.
Festival Sekenteng digelar 6-7 November 2021. Selain membersihkan situs Watu Sekenteng, warga menggelar workshop batik eco print dan melukis untuk ibu dan anak-anak.
Warga juga menggelar kirab dan donga (doa) Sekenteng, serta mengadakan ritual mengambil air dari situs Sekenteng. Bersamaan dengan itu dibuka pasar jajan lokal yang dikelola oleh warga Dusun Teneran.
“Harapan saya festival ini terlaksana setiap tahun. Agar masyarakat sadar akan budaya, menjaga warisan leluhur itu sangat penting,” kata Ketua Panitia Festival Kolaborasa “Menapak Jejak Tradisi di Tanah Teneran”, Deni Anwar.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Kapal Wisata Tenggelam di Laut Merah, Penyelamatan Masih Berlangsung
-
Percaya Mitos, Amanda Manopo Pantang Berikan Kado Parfum, Begini Alasannya
-
Perputaran Duit Rp1 Triliun, Polri Bongkar Sindikat Situs Judol Naga Kuda: Rekrut Influencer Syarat 2 Ribu Followers
-
Dari Nabi Musa Hingga Zaman Modern: Misteri dan Fakta di Balik Manusia-Manusia Raksasa
-
Ulasan Novel 11.11: Kisah Cinta yang Berawal dari Mitos Angka 11.11
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
Terkini
-
Dukung Pilkada, Saloka Theme Park Berikan Promo Khusus untuk Para Pemilih
-
Top Skor El Salvador Resmi Gabung PSIS Semarang, Siap Gacor di Putaran Kedua!
-
Kronologi Penembakan GRO: Dari Tawuran hingga Insiden Fatal di Ngaliyan
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?