SuaraJawaTengah.id - Kehadiran Mustofiah (65) di tengah massa aksi buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah menyita perhatian. Secara telaten dia manawarkan pisang yang dia jual kepada peserta aksi.
Jerih payah Mustofiah akhirnya terbayar tuntas. Pasalnya selama satu minggu pisangnya sepi pembeli. Dia bersyukur banyak peserta aksi yang membeli pisang yang dia jual.
Senyum sumringah terlihat dari lekuk bibir Mustofiah. Dia bersyukur hari ini mendapatkan pemasukan. Saking gembiranya dia tak kuasa menahan air mata penuh syukur.
Dari kejauhan, saya sengaja memperhatikan Mustofiah. Tak semua orang membeli pisang yang dia jual. Tak terhitung, orang yang menolak tawaran Mustofiah untuk membeli pisangnya.
"Tadi ada yang memborong, alhamdulillah," katanya sembari mengusal air mata, Senin (29/11/2021).
Dia bersyukur ada demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. Dia mengaku sudah seminggu jualannya jarang yang laku. Bahkan, dia tak menyangka dagangannya akan habis hari ini.
Mustofiah mengaku hidup sebatang kara setelah ditinggal suaminya meninggal beberapa minggu yang lalu. Sebenarnya, dia bukan penjual pisang.
Dia merupakan seorang petani kacang dan padi di Wonosalam, Kabupaten Demak. Namun, tahun ini dia mengalami gagal panen yang membuatnya terpaksa berjualan pisang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Baru satu minggu jualan pisang, saya tak punya siapa-siap, " katanya sambil menghitung hasil jualannya hari ini.
Baca Juga: Tok! UMP 2022 Kalimantan Barat Naik Rp34 Ribu
Tanaman Mustofiah gagal panen karena terendam banjir. Padahal, hasil dari pertanian merupakan penghasilan satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Saben hari, dia dari Demak naik bus ke Semarang untuk jualan pisang. Biasanya, dia berangkat dari rumah jam 7 pagi dan kembali pulang jam 4 sore jika tak terkendala hujan atau halangan yang lain.
"Saya pulang pergi menggunakan bus dan angkot," ucapnya.
Setelah selesai menghitung penghasilan, dia bergegas pulang. Sementara di lokasi yang sama, ribuan buruh masih setia menunggu kedatangan Gubernur Jawa Tengah untuk beradu konsep soal pengupahan secara terbuka.
Sejak jam 1 siang, mereka masih menyuarakan aspirasinya. Tak bosan para orator menyemangati massa aksi untuk terus berjuang di depan Kantor Gubernur Jateng.
Koordinator lapangan aksi, Lukmanul Hakim mengatakan, ribuan buruh yang telah hadir di depan Kantor Dinas Ketenagakerjaan Jateng tersebut menantang Ganjar temui buruh untuk dialog terbuka.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara