SuaraJawaTengah.id - Nasib apes dialami seorang petani cabai asal Desa Kutawuluh, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Khamdiarto.
Cabai siap panen sekitar satu kuintal hilang digondol maling hingga ludes nyaris tak tersisa.
Padahal, menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga cabai mulai merangkak naik. Kasus pencurian itu bahkan viral di instagram @banjarnegaraterkini, Kamis (9/12/2021).
Dalam video tersebut memperlihatkan sebuah kebun cabai siap panen tapi malah habis dicuri.
"Ini lur, lombokane malah dicolong wong mau mbengi pada madul. (Ini cabainya dicuri orang tadi malam. Semua pada rusak),” ujar suara seorang pria dalam video tersebut.
Setelah di konfirmasi, kebun tersebut milik Khamdiarto, warga Desa Kutawuluh. Ia membenarkan adanya pencurian cabai.
Ia memperkirakan, pencuri berhasil memetik cabai keriting miliknya mencapai 1 kwintal
“Iya benar, video yang beredar cabai yang dicuri maling itu di sini. Kejadiannya tadi malam,” ungkap Khamdiarto di lokasi kejadian, Jumat (10/12/2021).
Menurutnya, dengan memetik cabai asal-asalan membuat tanaman cabai rusak dan patah. Hal ini dapat membuat dirinya terancam gagal panen.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit Meroket, Pemkot: Kebutuhan Cabai Rawit di Kota Pontianak 4 Ton Per Hari
“Selain mengambil cabai, juga tanamannya pada rusak. Patah batangnya. Kalau kaya gini, cabai yang masih hijau lama-lama layu,” jelasnya.
Padahal saat ini, harga cabai perlahan mulai naik. Khamdiarto menyebut mencapai Rp 30 ribu per kilogram di tingkat petani.
“Harganya sekarang Rp 30 ribu per kilogram itu di tingkat petani. Sebenarnya udah mulai naik harganya tetapi malah dicuri,” ujarnya.
Sementara itu, perangkat Desa Kutawuluh Rojul mengatakan, kejadian pencurian cabai bukan yang pertama terjadi. Biasanya cabai rawan dicuri saat harga mulai melonjak.
“Kalau tahun ini, baru ini sekali. Tetapi sebelumnya pernah ada yang nyuri cabai di kebun,” ungkapnya.
Ia mengatakan, penjagaan lingkungan selama ini sudah rutin dilakukan oleh warga. Termasuk melakukan penjagaan di kebun oleh para pemiliknya, namun ternyata masih bisa kecolongan.
“Kalau penjagaan sudah rutin. Kalau yang sampai kebun, penjagaanya dilakukan oleh pemiliknya masing-masing. Tetapi mungkin karena kesibukan atau yang lainnya akhirnya ada waktu lengah yang akhirnya dimanfaatkan pencuri,” pungkas dia.
Kontributor : Citra Ningsih
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara