SuaraJawaTengah.id - Jelang perayaan Imlek 2022, penjual burung pipit di Pecinan, Kota Semarang banyak diburu pengunjung di Klenteng Tay Kak Sie.
Biasanya, usai melakukan kegiatan sembahyang sejumlah warga Tionghoa menerbangkan burung pipit di dekat klenteng. Hal itu sudah menjadi tradisi.
Salah satu penjual burung pipit di Kelenteng Tay Kak Sie, Wasit mengatakan, biasanya banyak warga Tionghoa yang membeli burung pipit untuk membuang sial.
"Biasanya setelah sembahyang, ada yang beli burung pipit untuk dilepaskan, l" jelasnya, Kamis (20/1/2022).
Baca Juga: Apa Hukum Mengucapkan Selamat Imlek dalam Islam? Ini Jawaban Buya Yahya, Simak Baik-baik!
Wasito mengaku telah berjualan burung pipit selama kurang lebih 4 tahun menggantikan orang tuanya. Pasalnya, bisnis jual burung pipit sudah turun-temurun dari keluarga.
"Ini meneruskan usaha bapak saya," katanya.
Dia menjual burung pipit jenis peking. Menurutnya, jenis burung tersebut masih mudah didapat dan relatif murah untuk didapat. Biasnya dia membeli burung pipit dari Pati.
"Burung jenis itu dari temannya yang mengirimkannya dari Pati," ujar dia.
Satu ekor burung pipit dia bandrol Rp2 ribu. Rata-rata warga Tionghoa membeli satu kandang.
Baca Juga: Selain Dikenal sebagai Klenteng Besar di Semarang, Tay Kak Sie Ternyata Mempunyai Sumur Langit
Menurutnya, orang Tionghoa kalau nggak ngelepas burung, ikan, dan hewan lain yang bisa di bebas liarkan.
"Jadi pipit peking ini kan masih mudah dicari dan harganya memang relatif murah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Wasito menerangkan, dalam membeli burung pipit untuk dibebas liarkan, biasa warga Tionghoa membelinya berpatokan dengan beberapa hal. Salah satunya umur.
Semisal warga Tionghoa tersebut berumur 30 tahun, biasanya akan beli sebanyak umurnya tapi dilebihkan.
"Jadi 30 bisa ditambah 3 jadi 33 burung dibeli lalu dilepaskan," terangnya.
Dalam satu hari saja dia bisa untung ratusan ribu dari jualan burung tersebut. Namun, tak jarang juga dia terpaksa pulang dengan tangan hampa karena pembeli sepi.
"Pendapatan sekitar Rp130 ribu sudah banyak bagi saya," pungkasnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
-
Semarak Perayaan Pawai Cap Go Meh di Pecinan Glodok
-
Intip Nasib Shio Ayam, Kerbau, dan Tikus yang Dibilang Gibran Paling Beruntung di 2025, Apa Benar?
-
Meriahkan Penutupan Imlek 2025 Bersama Nasabah di Jakarta, Bank Mandiri Perkuat Layanan dan Inovasi Digital
-
Tak Hanya Komitmen Jaga Keberagaman Umat, Untar Ingin Berikan Kontribusi dan Melangkah Maju di Dunia Pendidikan
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Tenang! Pasokan LPG 3 Kg di Pantura Jawa Tengah Stabil, Warga Tak Perlu Khawatir Jelang Lebaran
-
Dari Hobi Coklat Jadi Omzet Jutaan: Simak Kisah Inspiratif Cokelat Ndalem
-
Hujan Ringan Diprakirakan Guyur Semarang, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Daftar Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Terpilih Periode 2025-2030
-
Jelang Pelantikan Gubernur, Ahmad Luthfi: Tidur Cukup dan Pikiran Bahagia