SuaraJawaTengah.id - Inovasi untuk memasarkan hasil tangkap nelayan terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Terbaru, nelayan bisa memanfaatkan lelang ikan elektronik.
Diketahui, Pemprov Jateng mengembangkan lelang ikan hasil tangkapan nelayan secara elektronik atau E-TPI (Tempat Pelelangan Ikan), dengan menggunakan fasilitas kartu nelayan. Dua TPI akan menjadi pilot project, yakni Pelabuhan Perikanan Tawang Kendal dan TPI Tanjungsari Pemalang.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng Fendiawan Tiskiantoro mengatakan, selama ini saat lelang ikan, nelayan dan bakul (pedagang) masih menggunakan sistem lawas. Akibatnya, nelayan tidak langsung menerima hasil jerih payah setelah ikan terjual.
“Dengan sistem lama, saat ikan dibeli bakul dalam lelang, nelayan tak langsung menerima uang seketika itu. Karena harus dijual dulu oleh bakul. Tapi dengan sistem ini, lelangan ikan nelayan yang laku, langsung dibayar, masuk ke kartu nelayan secara cashless,” ujar Fendiawan dikutip dari Jatengprov.go.id, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga: Dugaan Pimpinan Perguruan Tinggi di Jateng Lakukan Pelecehan Seksual, Polisi: Belum Ada Laporan
Dengan sistem baru ini, kata Fendiawan, diharapkan akan menguntungkan nelayan. Selain itu, sistem ini juga meliputi pemotongan retribusi daerah, yang otomatis disetor melalui layanan tersebut. Untuk mewujudkannya, DKP Jateng bekerja sama dengan Bank BRI.
Ditambahkan, dari data DKP Jateng, saat ini sudah ada 14.375 nelayan kecil dengan kapal di bawah 5 gross tonnage (GT) yang memiliki kartu nelayan. Sebelumnya, penggunaan kartu ini ditujukan untuk pembelian BBM solar bersubsidi.
Ke depan, penggunaan kartu nelayan akan diperluas. Bukan hanya kepada nelayan kecil, tapi juga nelayan yang memunyai kapal di atar 5 GT. Dengan perluasan jangkauan kartu nelayan, diharapkan transaksi E-TPI akan masif.
“Harapannya, perputaran uang cepat, nelayan dapat uang, tak tergantung sama tengkulak dan bakul, serta terbebas dari rentenir. Keuangan nelayan lebih cepat berputar,” urainya.
Disinggung tentang kendala, Fendiawan menyebut adanya faktor keterbatasan pengetahuan nelayan akan adaptasi teknologi baru. Namun, ia yakin dengan pendampingan dan sosialisasi, hal itu dapat diatasi.
Baca Juga: Gubernur Ganjar Dukung Pemerintah Perpanjang PPKM hingga 31 Januari
Terkait pemberlakuan sistem, secara bertahap ia berharap akan dilaksanakan pada tahun ini. Hal itu karena, perlunya tahapan pendataan, sosialisasi, serta uji coba di lapangan.
“Untuk pemberlakuannya Insyaallah tahun ini. Ini kerja sama kita dengan Bank BRI. Namun ini masih perlu uji coba,” ujarnya.
Menurut Fendiawan, sistem itu merupakan cerminan dari visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Ganjar-Yasin. Melalui sistem tersebut, diharapkan layanan kepada nelayan semakin dimaksimalkan.
“Tahun depan, Kementerian Kelautan dan Perikanan menerapkan pascaproduksi. Jadi ikan yang telah didaratkan, ditimbang kemudian hasilnya diunggah ke server, lalu keuntungannya dipotong 5-10 persen untuk retribusi. Nah ini kita respon, uji cobanya di Kendal dan Pemalang. Dengan ini 2023 Jateng sudah siap, jika nanti kementerian akan mengaplikasikannya,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Cek Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jateng 2025, Banyak Diskon Bisa Bebas Tunggakan!
-
Sejumlah 14 Ribu Warga Jateng Mudik Gratis! Gubernur Luthfi Lepas Rombongan di Jakarta
-
Relaksasi Pajak Kendaraan Bermotor, Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak dan Denda
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan