SuaraJawaTengah.id - Sejak awal tahun 2022, sebanyak 38 tenaga Kesehatan (Nakes) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terpapar omicron.
Jumlah tersebut terhitung dari Bulan Januari hingga hari ini, Selasa (8/2/2022)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dr Latifa Hesti mengatakan, penyebaran omicron sangat cepat dibandingkan varian sebelumnya.
Ia menyebut penyebaran omicron 4 kali lipat lebih cepat dibanding varian delta.
Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Sulawesi Barat Meningkat, Warga Dihimbau Waspada
“Kasus terus naik, ciri khas omicron seperti ini, penyebaran cepat sekali. 4 kali lebih cepat dibanding varian delta,” ujarnya, Selasa (8/2/2022).
Ia melihat kasus penyebaran virus saat ini lebih cepat namun tingkat untuk menjalani perawatan rendah. Menurutnya, ciri-ciri kasus tersebut lebih merujuk pada varian omicron bukan varian delta.
“Kalau kita melihat tren penularan yang begitu cepat tapi hospitalisasi rendah. Dan gejalanya tidak seperti delta, kemungkinan ini sudah varian omicron," kata dia.
Hesti mengungkapkan, saat ini tercatat sebanyak 49 kasus aktif di Banjarnegara. Dari jumlah tersebut sebagian besar sudah melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.
“Sebagian besar isolasi mandiri di rumah. Beberapa ada yang dirawat di rumah sakit. Dan ada 3 orang yang isolasi terpusat yang kita siapkan di BLK. 1 bidan, 1 ibu hamil beserta suaminya. Jadi dua-duanya positif,” terangnya.
Baca Juga: Warga Pertama Terpapar Omicron di Sulawesi Selatan Meninggal Dunia
Sejak Bulan Januari sampai hari ini, pihaknya mencatat sebanyak 38 nakes di Banjarnegara terpapar omicron.
“Dari Bulan Januari tahun ini sampai sekarang untuk Nakes kami sudah ada 38 orang yang terpapar,” tambahnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Agung Yusianto mengatakan, dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, ada sejumlah sekolah yang menerapkan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 50 persen.
“Dengan melihat PPKM level 2 saat ini, sebagian sekolah menerapkan pembelajaran tatap muka 50 persen. Tapi tidak semuanya, tergantung jumlah muridnya,” ujarnya.
Agung menuturkan, sekolah yang menerapkan pembatasan kapasitas 50 persen diantaranya PAUD dan TK serta SD yang jumlah siswanya diatas 120. Sementara SD yang siswanya dibawah 120, pihaknya tetap memberlakukan tatap muka 100 persen.
“Kalau PAUD dan TK semuanya 50 persen. Tapi untuk tingkat SD, hanya sekolah yang siswanya 120 ke atas itu PTM 50 persen. Tapi kalau 120 ke bawah tetap 100 persen. Untuk tingkat SMP batasanya 150 anak ke atas PTM diterapkan 50 persen. Kalau 150 anak ke bawah tetap 100 persen,”tuturnya.
Kontributor : Citra Ningsih
Berita Terkait
-
Waka Komisi IX DPR Geram THR Nakes RSUP Sardjito Cuma Cair 30 Persen, Desak Kemenkes Turun Tangan
-
Nakes Iri Dengan Kenaikan Gaji Guru Honorer, La Ode Janji Sampaikan Kesedihan ke Presiden
-
Download Gratis! Ebook Soal CPNS Kesehatan Terbaru, Persiapan Matang Tes CPNS 2024
-
Insentif 6 Bulan Tak Kunjung Cair, Nakes RSUD Nabire Geruduk Kantor BKAD Papua Tengah
-
Isu Larangan Hijab di RS Medistra Jakarta? DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat
-
Misteri Dewi Lanjar dan Kisah Kelam Pantai Slamaran Pekalongan