SuaraJawaTengah.id - Konflik proyek Waduk Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo kembali terjadi pada Selasa (9/2/2022).
Ratusan petugas gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP dan BPN melakukan pengukuran tanah untuk tambang batu andesit. Warga pun menolak kedatangan mereka.
Polisi pun disebut-sebut melakukan tindakan represif. Puluhan warga akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian dengan alasan membawa senjata tajam.
Aktivis Solidaritas untuk Warga Desa Wadas Heronimus Heron menyatakan tuduhan Polisi soal warga menggunakan senjata tajam untuk menghalangi pengukuran tanah dan rencana penambangan batuan andesit tidak mendasar.
"Tuduhan polisi terhadap warga membawa senjata tajam tidak berdasar. Petugas masuk ke rumah warga. Warga dikejar-kejar preman atau intel kita tidak tahu. Mereka berpakaian preman dan menangkap warga, mengambil parang di rumah warga yang disebut senjata tajam. Tuduhan warga melakukan aksi tidak benar," kata Heron saat memberikan keterangan secara virtual Rabu (9/2/2022).
Heron menyebut, Polisi sepertinya sudah menyiapkan rencana tersebut secara matang. Sementara warga tidak tahu dan tiba-tiba dikepung oleh ratusan aparat.
"Sepertinya polisi sudah menyiapkan semua ini. Kami meminta aparat menarik anggotanya dari wadas, dan bebaskan warga yang masih ditahan di Polres Purworejo," ujar Heron.
Ia menyebutkan, di desa wadas saat ini juga masih belum dialiri listrik. Sehingga pihaknya belum bisa mengetahui kondisi warga di desa tersebut. "Dilokasi sedang pemadaman listrik," ucapnya.
Polisi amankan 23 orang
Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Dianggap Tidak Berpihak Pada Warga Wadas
Sebelumnya Polisi mengamankan 23 orang bersenjata tajam saat terjadi ketegangan dalam proses pengukuran bakal lokasi Proyek Waduk Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, oleh petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN), Selasa (8/2/2022).
"Sebanyak 23 orang yang membawa senjata tajam tersebut kemudian dibawa ke Polsek Bener," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Iqbal Alqudusy dikutip dari ANTARA di Semarang (8/2/2022).
Menurut dia, saat pengukuran lahan sempat terjadi ketegangan antara warga yang mendukung maupun menolak proyek strategis nasional tersebut.
Petugas Gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Kabupaten Purworejo, kata dia, sudah berada di lokasi untuk mencegah terjadinya gesekan antara kedua kelompok tersebut.
Ia menambahkan pengamanan yang dilakukan petugas gabungan tersebut didasarkan atas permohonan yang disampaikan Kanwil BPN Jateng kepada Kapolda Jawa Tengah.
Ia menjelaskan terdapat 70 petugas BPN yang melaksanakan pengukuran lahan di Desa Wadas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota