SuaraJawaTengah.id - Selain penyebaran COVID-19, terdapat penyakit yang juga berbahaya dan mematikan. Yakni demam berdarah dengue yang merebak saat musim hujan.
Dari data Kementrian Kesehahatan, sebanyak 164 penduduk dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit Dengue yang terjadi di berbagai daerah hingga pekan kedelapan 2022.
"Kasus Dengue tahun 2022 sampai dengan pekan kedelapan secara kumulatif terlaporkan 15.269 kasus dengan 164 kematian," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Didik Budijanto yang dikutip dari ANTARA di Jakarta, Jumat sore (4/3/2022).
Ia mengatakan kasus tersebut berpotensi masih bertambah sebab daerah yang melaporkan laju kasus Dengue baru berasal dari 284 kabupaten/kota di 22 provinsi.
"Saat ini belum seluruh provinsi melaporkan kasusnya," katanya.
Menurut Didik saat ini terdapat penambahan kasus di pekan kedelapan sebanyak 1.493 kasus serta 19 kematian.
Suspek Dengue yang bersumber dari laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) di daerah secara kumulatif sampai dengan periode yang sama sebanyak 23.276 suspek.
"Kasus tertinggi Dengue dilaporkan dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah," katanya.
Didik mengatakan lonjakan kasus Dengue di Indonesia telah nampak sejak 2021. Saat itu angka akumulasi kasus mencapai 71.796 kasus. Sebanyak 696 pasien di antaranya dilaporkan meninggal.
Baca Juga: Awas! Musim Pancaroba Tidak Hanya COVID-19 yang Diantisipasi, Dokter Ingatkan Bahayanya DBD
Kasus Dengue sebagian besar terjadi pada kelompok usia 15-44 tahun mencapai 37,71 persen, 5-14 tahun mencapai 37,21 persen, 1-4 tahun 12,79 persen, di atas 44 tahun 9,88 persen dan kurang dari 1 tahun 2,60 persen.
"Jumlah tersebut merupakan akumulasi kasus Dengue yang tersebar di 467 kabupaten/kota pada 34 provinsi," katanya.
Didik menambahkan upaya Kemenkes dalam menekan laju kasus dilakukan dengan mengintensifkan gerakan 1 Rumah 1 Jumantik melalui keterlibatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di seluruh provinsi.
"Saat ini kami memiliki 6.122 koordinator, 4.498 supervisor dan 1.047 kader Jumantik di 34 provinsi," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
15 Tempat Wisata di Pemalang Terbaru Hits untuk Liburan Akhir Tahun
-
10 Wisata Semarang Ramah Anak Cocok untuk Libur Akhir Tahun 2025, Pertama Ada Saloka Theme Park
-
BRIsat Jadi Pilar Transformasi Digital BRI dan Penguatan Ekosistem Keuangan Nasional
-
Terbanyak di Indonesia, Gubernur Ahmad Luthfi Serahkan SK Kepada 13 Ribu Orang PPPK Paruh Waktu
-
Anti Boncos! Ini Dia Deretan Mobil Bekas Rp100 Jutaan yang Minim Penyakit