Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 23 Maret 2022 | 19:09 WIB
Warga antre membeli minyak goreng curah di Toko 15 Muntilan, Kabupaten Magelang, Rabu (23/3/2022). [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Warga mengantre membeli minyak goreng curah di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Pembelian eceran dibatasi paling banyak 32 kilogram.

Warga antre membeli minyak di agen Toko 15 Muntilan. Toko ini sempat tutup 9 hari karena tidak mendapat pasokan minyak goreng curah.   

Administrasi Toko 15 Muntilan, Elizabeth Septiana mengatakan, toko terakhir menjual minyak goreng pada 14 Maret 2022. Saat itu minyak goreng curah dijual Rp12.800 per kg atau Rp11.500 per liter.  

Setelah kembali buka hari ini, Toko 15 Muntilan menjual minyak bersubsidi harga Rp15.500 per kg atau Rp14 ribu per liter.

Baca Juga: Minyak Curah Masih 'Gaib' di Pasar, Anggota DPR: Kasihan Rakyat Dikasih Harapan Palsu Terus sama Pemerintah

Menurut Elizabeth Septiana, pembeli eceran dibatasi mendapatkan minyak curah maksimal 2 jeriken ukuran 16 kilogram. Sedangkan konsumen pelaku usaha bisa membeli maksimal 160 kilogram minyak goreng curah.

Toko 15 Muntilan mendapat kiriman 18 ton minyak goreng curah dari salah satu agen besar di Sragen. Toko kemudian mendata jumlah calon pembeli sehingga minyak goreng diperkirakan habis terjual dalam 1 hari.

“Kemarin kami list sampai 50-an yang usaha mikro. Pembeli eceran sampai 200 lebih,” kata Elizabeth Septiana, Rabu (23/3/2022).

Pihak toko kemudian memasukkan data para calon pembeli dalam grup WhatSapp. Info penjualan disebar melalui pesan WA sekitar 1 jam sebelum toko buka. “Tapi sebelum kami share sudah ada yang antre. Nggak tahu dapat info dari mana,” ujar Elizabeth.

Setelah toko buka pukul 08.30, warga mengambil nomor antrean serta langsung membayar sesuai jumlah minyak goreng yang dipesan. Dalam waktu 2,5 jam, nomor antrean sudah habis.

Baca Juga: Polres Cirebon Dalami Penemuan mesin Kemas di Agen Minyak Goreng Curah

Suwartini salah seorang pembeli minyak goreng curah asal Gulon, Kecamatan Salam mengaku tiba di toko sekitar pukul 07.30 WIB. Dia mendapat nomor antre 168.

Sudah 2 minggu Suwartini kehabisan stok minyak untuk menggoreng kerupuk rambak. Setiap hari usaha kerupuk rambaknya membutuhkan minyak sebanyak 4 jeriken (64 kilogram). 

Sebagai pembeli minyak eceran, Suwartini hanya boleh membeli minyak sebanyak 32 kilogram. Dia mengaku akan kembali antre besok untuk mendapatkan 2 jeriken minyak goreng curah. “Besok antre lagi," ujarnya.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More