SuaraJawaTengah.id - Mario Rajasa seorang anak autis yang memutuskan diri untuk menjadi mualaf, menyatakan alasannya beralih memluk agama Islam.
Kisah perjalanan spiritualnya ini, Mario sampaikan melalui podcast YouTube Mualaf Center Aya Sofa yang diunggah pada Jumat (25/3/2022).
Mario yang beretnis Tionghoa tumbuh dalam kepercayaan Budha. Namun semenjak sekolah, Mario ditempatkan di lingkungan Katolik Protestan dengan alasan kualitas sekolah yang bagus pada saat itu.
"Saya pernah sekolah di Katolik dan Protestan, karena pada tahun 90an 2000an sedang bagus-bagusnya," ujarnya dalam Podcast tersebut yang dikutip pada Selasa (29/3/2022)
Memutuskan mualaf pada tahun 2016, bukan tanpa alasan Mario memilih agama Islam. Menurutnya Yesus bukanlah Tuhan, melainkan nabi dan rasul.
"Saya masuk Islam karena saya cinta sama Yesus, pas saya di Al Kitab Yesus itu bukan Tuhan dia nabi dan rasul. Saya kecintaan Yesus Kristus, dia suruh saya beriman pada Rasulullah Nabi Muhammad, nabi yang terakhir. Bahkan semua rasul itu semua agamanya Islam menyembah Allah SWT, dan Yesus Kristus itu agamanya pasti Islam," ujarnya.
Berada pada posisi sekarang bukanlah perihal mudah yang telah dialami Mario. Sebelum mualaf, Ia pernah dibaptis masuk Katolik. Bukan merasa tenang, Mario malah merasa gelisah dan depresi.
"Sebelum punya agama saya nakal dulu, sering nonton film porno dan hampir kriminal. Saya dibaptis masuk Katolik tahun 2011, tapi saya tidak merasakan ketenangan apa-apa. Saya malah mabuk-mabukan dan pernah begadang empat hari lima hati Nok stop, karena merasa gelisah dan depresi. Pelariannya alkohol dan kopi," imbuhnya.
Melihat anaknya yang beralih kepercayaan ke agama Islam, tentunya membuat orang tua Mario kaget. Mario yang saat itu ketahuan sedang belajar membaca Al Quran, dimarahi sampai dikatai teroris oleh orang tuannya.
Baca Juga: Rowan Atkinson Pemeran Mr Bean Masuk Islam? Ini Faktanya
"Waktu dulu awal-awal bersyahadat, pertama kali keluar negeri tahun 2016 saya bawa Al Quran. Orang tua saya marah, Al Quran saya dibanting sampai saya dikatai, nanti otak kamu jadi teroris dan lain sebagainya. Lagi gencar-gencarnya ISIS, orang tua saya gak suka. Katanya saya nanti ngebom orang," imbuhnya.
Hampir memasuki umur 27 tahun, Mario menjalani agama Islam dengan baik. Meskipun sempat pernah diajak kembali ke agama katolik, namun ia tetap teguh dengan agama barunya.
"Saya pernah mau diajak lagi ke Gereja. Saya gak mau. Saya sudah masuk Islam. Saya mau sungguh-sungguh dalam Islam," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Dukung Pemberdayaan Difabel melalui Pelatihan dan Program Magang
-
SIG Bersama Semen Gresik Terima Kunjungan Puluhan Duta Minerba dari Kementerian ESDM
-
Diskon Avtur Pertamina: Angin Segar untuk Libur Nataru, Harga Tiket Pesawat Lebih Ramah di Kantong
-
Cari SUV Bekas Rp80 Jutaan? Ini 5 Pilihan Terbaik, Gagah dan Siap Diajak Touring!
-
Insan BRILiaN Region 10 Semarang Serahkan Bantuan Kemanusiaan untuk Bencana di Sumatera