Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 01 April 2022 | 19:49 WIB
Petugas mengamati hilal untuk penentuan awal Ramadhan dari Menara Pandang Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (1/4/2022). [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah resmi menetapkan awal Bulan Ramadhan 1443 H jatuh pada Minggu (3/4/2022).

Namun, umat Islam penganut perhitungan kepercayaan Alif Rebo Wage (Aboge) di Kabupaten Banyumas sudah memastikan awal puasa pada hari Senin Kliwon tanggal 4 April 2022.

Umat Islam Aboge di wilayah Kabupaten Banyumas memiliki perhitungan sendiri dalam menentukan awal Ramadhan sejak turun temurun, termasuk juga penentuan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Santibi, kasepuhan penganut kepercayaan Aboge di Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, menjelaskan sesuai dengan perhitungan turun temurun, tahun 2022 bertepatan dengan tahun Jawa Alip atau Alif.

Baca Juga: Beda dengan Muhammadiyah, PBNU Tetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah Minggu 3 April

Sedangkan dalam rumus Aboge, awal tahun Alip atau 1 Muharam jatuh pada hari pasaran Rebo Wage.

"Aboge artinya tahun Alip jatuh pada hari Rebo Wage Jim Akir menjadi rumus penentu awal Ramadan. Awal Ramadan, rumusnya Donemro, Romadon Enem Loro dari Rabu Wage. Maka kami menghitung awal Ramadhan adalah jatuh pada hari ke enam Rabu dan pasaran ke dua dari Wage, yaitu Senin Kliwon," katanya, Jumat (1/4/2022).

Untuk wilayah Kabupaten Banyumas sendiri, terdapat ribuan penganut kepercayaan Aboge. Selain di Pekuncen, penganut kepercayaan ini berada di Bonokeling, Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, kompleks Masjid Saka Tunggal Desa Cikakak, Kecamatan Wangon dan di Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang serta Masjid Rabak, Desa Cikawung Kecamatan Pekuncen.

Selain awal Ramadhan, penganut kepercayaan Aboge di Banyumas juga sudah menghitung awal Syawal tahun 2022 ini dengan rumus Waljiro. Waljiro artinya Syawal Siji Loro, atau hari pertama dan pasar kedua dari Rebo Wage.

"Maka 1 Syawal besok jatuh pada hari Rabu Kliwon mendatang. Begitu juga tahun berikutnya sudah ada rumus baku yang telah ada turun temurun," jelasnya.

Baca Juga: Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Sebut Hilal Belum Sampai 3 Derajat; Potensi Awal Ramadhan 1443 H, 3 April 2022

Sementara itu, di Kabupaten Banyumas juga dilakukan pengamatan hilal oleh Badan Hisab Rukyat di Menara Pandang dengan ketinggian 100 meter.

"Kondisinya memang kurang mendukung untuk pelaksanaan karena cuaca mendung dan sedikit kena hujan maka pandangannya akan terbatas. Matahari saja yang terang sekali tidak kelihatan apalagi hilal yang hanya pantulan kecil," kata Tenaga Teknis Badan Hisab Rukyat, Aris Nurohman.

Jika tidak terlihat dari Kabupaten Banyumas, maka laporan ke pusat juga akan dijadikan bahan pertimbangan terkait pelaksanaan sidang isbat.

"Ini momen pertama kita rukyat disini biasanya kita di Pantai Ayah atau Hotel Aston. Di sana belum pernah sekalipun kita melihat (hilal) untuk wilayah Kabupaten Banyumas. Kalau di wilayah lain sering kaya di Pantai Pelabuhan Ratu atau Pantai Kartini," terangnya.

Di wilayah Kabupaten Banyumas sendiri menurut Aris tidak mendukung untuk pelaksanaan pengamatan hilal karena berdekatan dengan gunung yang menyebabkan tekanan udara lebih pekat sehingga kerap memunculkan awan mendung pada sore hari.

Kontributor : Anang Firmansyah

Load More