Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 13 Mei 2022 | 17:36 WIB
Air rob merendam rumah warga di kampung Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah warga di kampung Tambaklorok, Semarang Utara mengeluhkan kondisi rumah mereka yang terendam rob hampir setiap hari. 

Ketua RW 16 Kelurahan Tambaklorok, Slamet menyebut sebanyak 85 rumah selalu terendam rob selama hampir 12 jam setiap harinya. 
 
"Rob itu selalu datang mulai jam 2 sianh dan surut jam 11 malam," ungkap Slamet kepada Suarajawatengah.id, Jumat (13/5/2022).

Slamet mengungkapkan, imbas adanya rob telah menganggu kegiatan masyarakat Tambaklorok dan sekitarnya pada beberapa tahun terakhir.

Ia mencontohkan, rob telah merugikan warga  secara materil seperti membuat berkaratnya kendaraan dan mobil. 

Baca Juga: Ibu Bunuh Anak Kandung di Hotel Gegara Terlilit Pinjol-Pakai Duit Tabungan Tanpa Izin Suami

"Motor kami itu jadi cepat berkarat karena selalu kena air rob," jelasnya. 

Selain itu, Warga juga  terpaksa harus meninggikan rumah setiap tahunnya agar tak tenggelam digerus rob. 

Ia menjelaskan, saat ini bangunan rumah yang ada di Tambaklorok semakin turun. Sementara, air rob datangnya lebih besar dari tahun ke tahun. 

"Tanah di sini semakin ambleas. Imbasnya rumah kami harus ditinggikan kalau tidak ya air rob selalu masuk ke rumah," bebernya. 

Dia berharap, pemerintah membuat program prioritas untuk melakukan pembangunan yang bisa mengatasi rob di daerahnya, salahsatunya dengan meninggikan jalan. 

Baca Juga: Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Semarang, Pelaku Diduga Tersangkut Pinjaman Online

"Selain itu pemerintah juga harus memperhatikan fasilitas umum agar kegiatan warga bisa terlaksana," imbuhnya. 

Hal serupa juga dikeluhkan oleh, Ketua RW 15 Tambaklorok Semarang, Riyanto. Rob yang terjadi selama bertahun-tahun telah banyak merugikan warga. 

Imbasnya, warga disekitar Tambaklorok selalu waspada kala air mulai masuk ke pemukiman. 

"Mau tidak mau warga dipaksa untuk menerima keadaan rob karena tidak pernah ada solusi," tambahnya.

Kontributor : Aninda Putri Kartika

Load More