Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 17 Mei 2022 | 14:39 WIB
Wajah balita yang hilang misterius di Pemalang. Saat ini masih dilakukan pencarian untuk menemukan balita tersebut [IG: kabarpemalang]

SuaraJawaTengah.id - Peristiwa menggegerkan terjadi di Desa Ambowetan, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Seorang balita berusia 1,5 tahun hilang mesterius di depan rumahnya saat ditinggal sebentar oleh ibunya.

Peristiwa tersebut terjadi Senin (16/5/2022) sore. Berdasarkan informasi yang banyak dibagikan di media sosial, salah satunya di akun Instagram @pemalang.update, balita yang hilang bernama Arkana Faeza Riskiawan. 

Kejadian bermula ketika Arkana sedang disuapi makan oleh‎ ibunya, Dwi Jamilah, sore menjelang petang di depan rumah. Saat sang ibu sejenak ke dapur untuk mengambil minum dan kembali ke depan rumah, balita tersebut sudah hilang.

Puluhan warga kemudian langsung melakukan pencarian‎. Namun hingga Selasa (17/5/2022) siang, korban belum ditemukan. 

Baca Juga: Bocah 5 Tahun Asal Sukabumi Tewas di dalam Septic Tank, Ayahnya Menangis Histeris Saat Temukan Anaknya Mengambang

Sejumlah dugaan muncul terkait penyebab hilangnya korban, yakni korban jatuh ke sumur, tenggelam di sungai, dan diculik.

Kapolsek Ulujami AKP Teguh Hadi Santoso saat dikonfirmasi Suara.com membenarkan ‎adanya kejadian tersebut. "Upaya pencarian sampai hari ini masih dilakukan," kata Teguh, Selasa (17/5/2022).

Menurut Teguh, korban tiba-tiba hilang Senin sekitar pukul 16.00 WIB ketika ditinggal ibunya ke dapur sekitar tiga menit. 

"Jadi anak itu lagi disuapi makan, terus ditinggal sebentar ke dapur ngambil nasi atau minum. Ketika ibunya kembali, sudah tidak ada," katanya.

Menurut Teguh, kondisi di rumah korban dan sekitarnya saat kejadian cukup sepi, sehingga tidak ada warga yang melihat. "Rumah tetangga-tetangganya banyak, tapi jaraknya cukup jauh," ujarnya.

Baca Juga: Pilu! Diduga Derita Gizi Buruk, Balita 2 Tahun di Jakbar Tinggal Tulang Berbalut Kulit

Teguh mengatakan, upaya pencarian antara lain dilakukan dengan menguras sumur yang ‎berada di pekarangan sekitar rumah karena ada dugaan korban jatuh ke dalam sumur tersebut. Hasilnya nihil.

Selain itu, pencarian juga dilakukan dengan menyusuri sungai yang berada tepat di depan rumah orang tua korban. Sungai itu berjarak sekitar sembilan meter dari rumah.

"Sampai‎ saat ini kami masih fokus pencarian di sungai itu dulu karena kemungkinannya korban jatuh ke situ karena lokasinya dekat dengan rumah," ujarnya.

‎Teguh menambahkan, pihaknya bersama BPBD, Koramil, PMI, pemerintah desa dan warga juga melakukan pencarian ke areal persawahan serta pekarangan di sekitar rumah, serta desa-desa tetangga. "Mudah-mudahan korban bisa segera ditemukan," kata dia.

Kontributor : F Firdaus

Load More